Mereka mengunjungi Yayasan Penyu Banyuwangi di Jalan Raya Ketapang, Kalipuro, untuk berlibur sekaligus belajar bagaimana melestarikan hewan dilindungi tersebut.
Para siswa diajak berkeliling dari satu kolam ke kolam lainnya. Kolam atau aquarium itu tempat pembesaran tukik (anak penyu). Dengan dipandu Wiyanto Hadi Tanajo, ketua yayasan, para siswa dikenalkan bagaimana merawat tukik yang benar hingga siap dilepasliarkan ke laut lepas.
Siswa dikenalkan mulai dari jenis penyu, bahan makanan tukik, cara memberi makan, cara membersihkan tukik, dan proses perawatan lainnya. Diharapkan pengenalan tersebut merangsang naluri anak peduli kelestarian hewan khususnya penyu. Dengan kata lain, mengajak mereka menyelamatkan penyu dari kepunahan.
"Penyu di Banyuwangi terancam punah," kata pria yang akrab disapa Wiwid, Ketua Yayasan Penyu Banyuwangi, kepada detiksurabaya.com di kantornya, Jumat (15/6/2012).
Hal senada juga dikatakan Mahmudah (38), guru TK Khadijah 146 Pekiringan. Perempuan berjilbab ini berharap anak didiknya ke depan memiliki kepedulian dengan lingkungan hidup. Meski disadarinya hal itu tidak semudah membalikkan tangan.
"Namun setidaknya pengetahuan anak didik saya tentang lingkungan bisa bertambah," harap Mahmudah, disela mendampingi para siswanya.
Sementara itu Fahmi (5), siswa TK Khadijah 146 mengaku senang bisa melihat penyu secara langsung. Baginya hal itu pengalaman pertama. Dia berjanji bila nanti menemukan penyu akan dilepas kembali ke laut.
"Saya senang ini pengalaman pertama bisa lihat binatang langka," katanya sambil mengelus cangkang tukik di hadapannya.
(fat/fat)











































