Sebelum mencekik anaknya, Kamis (7/6/2012) malam, Fatoni tidur dan bermimpi.
"Waktu itu saya tidur bermimpi mendapatkan bisikan dan didatangi orang besar kalau ingin cepat kaya maka harus mencekik dan membunuh anaknya," kata Kapolsek Sukodono AKP Redik kepada detiksurabaya.com, Senin (11/06/2012) menirukan pelaku.
Mendapat mimpi tersebut, lanjut Redik, Fathoni tidak langsung melaksanakan bisikan tersebut. Dan baru, Sabtu (09/06) Fathoni berusaha mencoba mendekati anak bungsunya dari hasil pernikahannya dengan Susiani.
Bahkan, Fathoni berdalih jika keluarganya saat ini sedang ada yang mengganggu dengan mengirimkan sebuah santet.
"Keluarga kita sedang disantet oleh orang lain. Tapi melalui anak kita (Avita Maharani Putri)," ucap perwira tiga balok di pundaknya tersebut kembali menirukan perkataan Fathoni.
Tapi sebagai istri Susiani yang awalnya tidak menaruh curiga, akhirnya baru sadar, jika Avita Maharani Putri, dianiaya oleh bapaknya sendiri. Susiani pun berusaha merebut dan melarang agar tidak menghajar anaknya yang baru melakukan ulang tahun tersebut.
Akibatnya, sekujur tubuh anaknya banyak luka lebam akibat dari penganiayaan dilakukan Fathoni.
"Penganiayaan itu tidak langsung dilakukan. Tapi, awalnya dimungkinkan hanya dicubit saja. Baru minggu siangnya anaknya itu dianaya dan dicekik oleh bapaknya sendiri," katanya.
Sebelumnya, Avita Maharani Putri (2) anak dari pasangan Muhammad Fathoni dengan Susiani terlahir pada 8 juni 2010 itu meninggal diduga dicekik bapaknya. Warga yang memberi pertolongan untuk membawa ke rumah sakit terdekat, namun nyawanya tak terselamatkan. Kini Avita sudah dimakamkan keluarganya di tempat pemakaman umum dekat rumahnya.
(fat/fat)