"Kita berharap kasus ini bisa diusut tuntas," ujar kakak korban Lidya, Bingky Irawan kepada wartawan di tempat penitipan jenazah Adi Jasa, Demak, Surabaya, Sabtu (21/4/2012).
Bingky mengatakan, keluarganya menilai ada yang janggal atas kematian Lidya. Alasannya, mulai dari awal keberangkatan antara korban dengan Tio Suwito sekaligus pengemudi Avanza yang akang menuju ke Sragen untuk urusan bisnis, sudah mulai mencurigakan. Lidya dan Tio adalah rekan bisnis. Namun belakangan diketahui, Tio memiliki tanggungan utang sekitar Rp 3 miliar.
Ia menerangkan, sebelum kejadian itu, Lidya sempat menghubungi temannya yang berdinas di Denpom. Dalam pembicaraan melalui telepon itu, Lidya mengaku mempunyai masalah. Namun, saat ditanya posisinya, malah terdengar pedebatan dan handphone Lidya dirampas. Saat dihubungi kembali, ternyata handphonenya sudah tidak aktif.
Ketika ditanya lebih lanjut tentang bukti apa saja yang menduga adiknya itu tewas tak wajar alias dibunuh, Bingky enggan membeberkannya.
"Saya nggak mau membeberkan bukti-bukti ini. Saya nggak mau mendahului kinerja kepolisian. Saya akan serahkan ke kepolisian, biar polisi yang menanganinya," tuturnya.
Bingky yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Agama Konghucu Indonesia (Makin) Jawa Timur, mengaku mendapatkan kabar bahwa polisi menahan Tio sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan tersebut.
Tio dijerat polisi atas pasal kelalaian sesuai dengan Undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan. Meski sudah ditahan, keluarganya tetap berharap agar polisi menyelidiki penyebab lainnya atas kematian Lidya.
"Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih kepada kepolisian yang telah menahannya atas kelalaiannya. Tapi kami berharap polisi tetap mengusut ketidakwajarannya," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah mobil Toyota Avanza nopol H 8825 EA, Minggu (15/4/2012) pagi hari tadi 'dicium' KA Gaya Baru Jurusan Surabaya Jakarta di perlintasan Desa Tawangsari Kecamatan Taman, Sidoarjo, sekitar pukul 02.30 WIB.
Kecelakaan yang disopiri Tio Suwito (45) warga Kalisari Dharma Mulyorejo Surabaya menewaskan Lidya Agustin (49) Warga Ngelom Megare 538 Taman, Sidoarjo. Lidya Agustin sempat diselamatkan dan dibawa ke RS Siti Khodijah, namun nyawanya tidak tertolong.
(roi/gik)