Modus yang dilakukan 3 SPBU yakni SPBU Kletek, Taman diduga menyuplai BBM ke perusahaan PT Tohitindo Multi Craft beralamat di Krian. Untuk perusahaan PT Praba Wira Dewata beralamat di Buduran disuplai dari SPBU Lingkar Timur, Buduran.
Sedangkan untuk perusahaan PT Sinar Sarana Elektrica beralamat di Wonoyu disuplai dari SPBU Pilang, Wonoayu. Cara 'kencingi' pihak perusahaan menggunakan forklift mempunyai tangki sekitar 100 liter dan truk trailer mempunyai tangki 300 liter untuk membeli BBM di SPBU.
Bila truk trailer nopol S 822 US milik PT Tohitindo Multi Craft yang disopiri Sucipto dan Akhmunudin membeli BBM sebanyak 50 liter dan 149 liter di SPBU Kletek. Jika tangki sudah penuh, maka akan mengurangi BBM di dalam tangki dengan selang kemudian disalurkan ke dalam drum berukuran 200 liter.
Namun, aksi penimbunan BBM dengan sistem 'kencing' sudah tercium Polres Sidoarjo.
"Kita sudah sudah mendengar kalau 3 perusahaan di 3 tempat melakukan penimbunan dengan membeli di 3 tempat SPBU di Sidoarjo," kata Kapolres Sidoarjo AKBP Marjuki di Mapolres Sidoarjo, Selasa (27/3/2012).
Mantan Kapolres Jombang tersebut menambahkan, untuk sementara, 2 unit truk, 3 forklift, 5 drum dan 30 jirigen berisikan BBM akan diamankan.
"Para sopir truk trailer dan forklift sudah kita amankan untuk dimintai keterangan. Dan kita masih belum berani menetapkan sebagai tersangka. Tapi, kita akan memeriksa ke 3 pemilik SPBU dan 3 perusahaan yang menerima BBM," pungkasnya.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini