"Tomcat merupakan musuh alami (hama), keberadaanya sangat menguntungkan petani. Tomcat makan wereng batang coklat dan hama-hama kecil yang ada di tanaman padi," kata Kholifah saat ditemui di rumahnya di Desa Kedungringin, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Senin (26/3/2012).
Kader lingkungan peraih Kalpataru 2010 ini mengingatkan, jangan sampai keresahan dan ketakutan warga pada Tomcat membuat ada upaya pemusnahan massal terhadap populasi serangga tersebut.
Kalau populasi Tomcat berkurang, maka tidak ada musuh alami bagi hama tanaman padi. "Bila ada ledakan populasi hama wereng, siapa yang bertanggung jawab. Kasihan kan petani," imbuhnya.
Penggiat Pusat Pelatihan Perdesaan Swadaya (P3S) Tani Makmur Kecamatan Beji ini mengatakan ada beberapa jenis Tomcat yang berkembang biak di tanaman padi, termasuk Tomcat yang mengeluarkan toksin dan bisa melepuhkan kulit. Meski begitu, efek dari toksin tersebut tidak akan parah jika cepat dicuci dengan sabun dan tidak terkena sinar matahari.
Kholifah mengatakan banyaknya Tomcat yang menyerang pemukiman warga disebabkan karena habitat dan keseimbangan lingkungan terganggu. "Kalau keseimbangan terjaga dan makanan tercukupi maka Tomcat tidak akan datang ke pemukiman warga, dan sangat bermanfaat bagi petani," pungkas penggiat Pusat Pelayanan Agens Hayati (PPAH) Kecamatan Beji ini.
(bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini