Dari pantauan detiksurabaya.com, Kamis (1/3/2012), ribuan pelayat turut mengantarkan jenazah KH Abdullah Faqih menuju ke pemakaman di TPU Desa Widang. Semenjak keluar dari areal ponpes, pelayat terlihat menyemut. Bahkan, meluber ke jalan utama Surabaya - Tuban, hingga membuat arus lalu lintas saat itu macet.
Pengurus Ponpes Langitan tak hanya sekali saja mengimbau pelayat dengan menggunakan pengeras suara, agar tidak mendekat dan memegang keranda jenazah yang dibawa oleh kerabat dan pengurus pondok Langitan.
"Saya minta kepada semuanya, untuk memberi jalan agar bisa masuk sampai ke makam. Mohon jangan mengganggu perjalanan ini," teriak pengurus pondok.
Ribuan pelayat ini tak hanya menyemut di sekitar pondok atau sepanjang jalan menuju ke TPU. Saat di area TPU Desa Widang, pelayat juga berusaha mendekat, namun dihalau oleh petugas keamanan ponpes dan Banser.
Sekitar pukul 13.00 Wib, jenazah Kh Abdullah Faiq dikeluarkan dari keranda jenazah. pelan-pelan, jenazah kiai karismatik ini dimasukkan ke liang kubur. Dan sebelum dimakamkan, Gus Ubaid (Kh Ubaidillah putra almarhum), mengumandangkan adzan di dekat jenazah orang tuanya.
(roi/fat)