Intel TNI Gadungan Peras Warga Dibekuk

Intel TNI Gadungan Peras Warga Dibekuk

- detikNews
Kamis, 01 Mar 2012 12:20 WIB
Banyuwangi - Lagi-lagi pelaku kejahatan mencatut nama sebuah kesatuan untuk melakukan aksinya. Bila sebelumnya Polsek Cluring Banyuwangi, menangkap polisi gadungan. Kali ini giliran Intel TNI palsu yang ditangkap.

Modus yang dilakukan pun hampir sama dengan polisi gadungan yang sehari sebelumnya ditangkap. Intel TNI palsu tersebut memeras dan menipu pengusaha yang dituding tidak becus mengelola limbah pabrik.

Adalah Zaenal Abidin (24). Pemuda asal Kecamatan Srono, Banyuwangi, itu dilaporkan ke Polsek Cluring atas tuduhan pemerasan dan penipuan. Dalam beraksi pemuda berbadan tegap tersebut selalu berjaket doreng dan bersepatu khas TNI.

"Mengakunya Intel Pasukan Perintis dari Mabes," ungkap Kasi Humas Polsek Cluring, Aiptu Eko Laksono, kepada detiksurabaya.com, Kamis (1/3/2012).

Zaenal, lanjut Eko, diduga memeras Sutikno (38), pengusaha plastik di Dusun Sempu Desa Sraten, Kecamatan Cluring, November 2011, lalu. Dihari itu Zaenal dan Wakit, temannya, bertamu dirumah korban, sekitar pukul 17.00 WIB.

Zaenal mempermasalahkan limbah plastik yang menurutnya dikeluhkan warga sekitar. Dia mengancam akan mengerahkan satu kompi pasukan perintis bila tak segera mencari solusi. Mendapat intimidasi itu akhirnya korban menyerahkan uang damai.

"Rp 250 ribu diambil Zaenal, sedangkan wakit menerima Rp 100 ribu," ungkap Eko lagi.

Rupanya Zaenal tak berhenti di situ. Rabu (29/2/2012) sore, dia melakukan aksinya lagi. Kali ini Legi, peternak ayam ras, yang juga tetangga Sutikno yang akan diperas. Zaenal dengan seragam dorengnya menyoal limbah kandang ayam.

Kedatangan pelaku di rumah Legi ini ternyata diketahui Sutikno. Dan secara kebetulan ada anggota Koramil setempat yang melintas. Singkat cerita, Zaenal akhirnya kena batunya. Oleh petugas Koramil dia diamankan dan diserahkan ke Polsek Cluring.

"Kita geledah, kita temukan KTA Pasukan Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (PPKRI) atas nama pelaku. Kita sita juga sepatu PDL dan jaket doreng serta celana hijau khas tentara," ujar Kasi Humas Eko.

Dari situlah akhirnya terbongkar identitas pelaku sebenarnya. Sementara Zaenal mengaku, bila dia menjadi Anggota KPPRI direkrut oleh seorang purnawiran TNI. Dia membayar Rp 4,5 juta dan mendapatkan jaket doreng, celana serta sepatu PDL.

"Saya direkrut KPPRI melalui teman yang juga purnawirawan. Bayar 4,5 juta dan dapat pakaian ini," katanya pada detiksurabaya.com di Polsek Cluring.

Zaenal membantah bila memeras atau menipu korban. Dia hanya menjalankan tugasnya untuk melakukan pendampingan pada warga yang membutuhkan bantuannya."Saya tidak memeras, memeras yang bagaimana," sengitnya.

Uniknya, jauh hari sebelum tertangkap Zaenal pernah datang ke Polsek Cluring untuk mengambil sepeda motor seseorang yang terjaring operasi lalu lintas. Saat itu Zaenal mengaku sebagai Intel dari Mabes, dan meminta polisi untuk melepaskan sepeda motor yang dimaksud.

"Tapi tetap kita tilang, karena memang melanggar," ujar seorang anggota Polsek Cluring.

(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.