Akibat air bah yang datang dari arah lereng bukit sisi timur desa melumpuhkan akses jalan di sekitar Kantor Camat Grabagan.
Jalan tertutup air bercampur lumpur dan bebatuan hingga akses transportasi utama kawasan itu, lumpuh selama 3 jam. Selain itu, arus kendaraan dari arah Tuban menuju Grabagan terhenti.
Apalagi akses jalan yang dihantam banjir bandang adalah satu-satunya akses jalan yang menghubungkan Grabagan dengan kota Tuban melalui wilayah Kecamatan Semanding.
Tak ada korban jiwa maupun kerusakan di permukiman penduduk. Namun, banjir yang terjadi disiang bolong itu, mengakibatkan lahan jagung siap petik di wilayah setempat mengalami kerusakan.
Pantauan di lapangan menyebutkan, banjir mendadak itu tak pernah diperkirakan warga. Apalagi selama ini meski hujan deras yang turun di wilayah setempat tak sampai menyebabkan banjir bandang. Akan tetapi hujan deras disertai angin kencang selama 1 jam malah memunculkan banjir.
"Tidak menyangka sekarang terjadi banjir bandang di sini. Sebelumnya tidak sampai terjadi banjir bandang," kata Rohmad, warga setempat saat ditemui di sekitar lokasi banjir bandang di Desa/Kecamatan Grabagan, Tuban, Kamis (16/2/2012).
Banjir itu menyebabkan akses jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Grabagan dan ibukota kabupaten Tuban putus. Sejumlah truk pengangkut hasil pertanian dan mobil angkutan umum berhenti menunggu air habis.
Deretan kendaraan yang akan masuk ke Grabagan dari Tuban parkir di jalan, tepatnya di wilayah Desa Gesikan.
Di sisi lain kendaraan yang akan menuju Tuban, berhenti di wilayah Desa Grabagan. Mereka parkir di sekitar Kantor Camat Grabagan. Para pengemudi tak berani nekat menerjang air bah, karena ketinggian air di lokasi jalan mencapai sekitar 50 Cm.
Air perlahan menghilang menuju sungai dan jurang yang ada di wilayah Desa Gesikan.
(fat/fat)