Demikian disampaikan Direktur Taman Safari Indonesia (TSI) Toni Sumampau dalam bincang-bincangnya dengan detiksurabaya.com, Selasa (14/2/2012).
Namun, Toni yang juga Ketua Tim Pengelola Sementara (TPS) Kebun Binatang Surabaya itu sudah koordinasi dengan Polri maupun Departemen Kehutanan untuk menyiapkan penembak jitunya.
"Saya sudah koordinasi dengan polisi kehutanan dan Polri. Sebab jarak tembak nantinya harus jauh agar kera yang diburu itu tidak lari," kata Toni melalui sambungan telepon.
Toni mengungkapkan senjata canggih asal Jerman itu mampu menembakan bius hingga radius lebih 75 meter dari sasaran yang dibidik. "Kalau jarak segitu kan harus benar-benar jitu. Karena idealnya bius harus mengenai kaki atau tangan sasarannya," terang Toni.
Senjata bius yang diklaim di Indonesia hanya dimiliki TSI itu kata Toni akan digunakan dalam perburuan kera di Kecamatan Taman dalam waktu dekat ini. "Besok sudah dikirim. Mudah-mudahan penembak jitunya sudah ada," kata Toni.
Diharapkan tim dari BBKSDA dan Kebun Binatang Surabaya yang diturunkan sejak sepekan lalu untuk melumpuhkan kera mendapatkan hasil agar warga tak lagi resah menyusul banyaknya korban luka akibat serangan kera yang diduga jumlahnya lebih satu ekor tersebut.
(gik/gik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini