Prediksi Ketua Tim Pengelola Sementara (TPS) Kebun Binatang Surabaya, Toni Sumampau. "Mungkin kera itu mengalami stres berkepanjangan, jadinya mengamuk," kata Toni Sumampau saat dihubungi detiksurabaya.com, Kamis (9/2/2012).
Mengenai kejadian di Sidoarjo itu, Toni mengaku tidak mengetahuinya. Sebab belum ada permintaan ke KBS untuk ikut turun tangan menangkap kera yang belum diketahui asalnya itu.
"Sebab inisiatif bantuan yang mungkin dilakukan pihak KBS bisa disalahartikan," kata Toni.
Menurut Toni ada beberapa jenis kera yang boleh dipelihara masyarakat secara pribadi. Jenis kera juga ada yang tidak termasuk dalam kategori harus dilindungi, misalnya kera jenis ekor panjang (Macaca fascicularis).
Namun, Toni memastikan, kera tersebut bukan eks satwa KBS."Karena selama 2 tahun kami mengelola KBS, tidak ada laporan satwa kera hilang," terangnya.
Kalau memang ada permintaan tolong secara resmi, lanjutnya, pihak KBS mungkin akan memberikan solusi terbaik. Salah satunya dengan pemberian perangkap dan umpan untuk menangkap kera tersebut.
"Itupun butuh waktu dan kesabaran," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, kawasan enam desa di Kecamatan Taman Sidoarjo digemparkan seekor kera yang mengamuk. Tercatat 20 orang telah menjadi korban. Puluhan korban ini mengalami gigitan dan cakaran di bagian kepala.
(nrm/gik)