Siswa dari tiga kelas itu belajar di halaman untuk menghindari korban, jika suatu saat ruang gedung buatan 1957 ambruk. Apalagi pihak sekolah tidak lagi memiliki ruangan yang aman untuk proses belajar mengajar antara siswa dan guru.
"Tidak ada lagi ruangan yang layak di sini, kalau dipaksakan saya khawatir saat hujan turun malah ada yang ambruk lagi. Saya tak ingin anak anak saya jadi korban," kata Nanik Mulyati, Kasek Curah Lele 1 kepada detiksurabaya.com, Selasa (7/2/2012).
Tiga ruang kelas yang tidak bisa digunakan yakni kelas 1, 2 dan 3. Untuk ruang kelas satu, kondisinya sudah hancur total, sementara dua diantaranya terancam ambruk karena dinding temboknya retak-retak.
Pihak sekolah sudah mengabarkan kondisi sekolah ke dinas pendidikan untuk segera merenovasi. "Kami sudah laporan ke dinas pendidikan," tambah Nanik.
Sementara itu para siswa mengeluhkan jam pelajaran saat cuaca panas atau hujan. "Kalau pagi masih enak, tapi kalau siang panas sekali," keluh salah satu siswa, Faiqoh saat ditanya wartawan.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini