Ratusan Hektar Tanaman Cabe di Jember Terserang Antraxnose

Ratusan Hektar Tanaman Cabe di Jember Terserang Antraxnose

- detikNews
Rabu, 01 Feb 2012 14:00 WIB
Jember - Serangan penyakit Antraxnose pada tanaman cabe besar membuat petani di Jember mengalami gagal panen. Hampir 25 % dari luas lahan 771 hektar tanaman cabe di 6 kecamatan membusuk jelang masa panen yang hanya tinggal beberapa hari saja.

Serangan antraxnose ini menimbulkan busuk kering berwarna coklat kehitaman pada cabe dewasa. Akibatnya, petani tak bisa menikmati hasil panen dikala harga jual cabe saat ini sedang mengalami kenaikan harga pasca banyaknya lahan yang rusak akibat bencana banjir.

"Sekitar 200 hektar lahan tanaman cabe yang terserang penyakit, terbanyak adalah penyakit antraxnose," kata Imam Mudjiono, Kasi Perlindungan Tanaman Hortikultura, Dinas Pertanian Jember kepada detikSurabaya, Rabu (1/2/2012).

Penyebaran ini dirasakan petani cabe di beberapa lokasi khususnya di sentra sentra tanaman cabe, diantaranya Kecamatan Wuluhan, Ambulu, Sukorambi, Sumber Jambe, Kalisat dan Sukowono.

Edi Suryanto salah satu petani cabe asal Kecamatan Wuluhan merasakan serangan antraxnose pada tanaman cabe miliknya yang seminggu lagi akan memasuki masa panen. Banyaknya buah yang busuk dan berubah warna layaknya terkena sengatan matahari secara langsung dan diikuti busuk basah berwarna hitam membuat tanaman petani cabe mengalami kerusakan.

"Saya sudah beri obat pembasmi hama penyakit, namun tetap saja membusuk, mungkin anomali cuaca saat ini dimana intensitas hujan sangat tinggi membuat cendawan yang menjadi penyebab timbulnya penyakit mempercepat proses penularan," ujar Edi saat ditemui di Sukorambi, lahan tanaman cabe miliknya.

Sementara itu, kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jember, Hari Wijayadi akan melakukan pengendalian hama agar tidak menyebar luas, dan petani cabe tidak mengalami kerugian besar dimusim saat ini.

"Sebenarnya tak hanya antraxnose saja, namun tanaman cabe juga terserang layu fusarium dan busuk batang, tetatpi yang terbanyak di Jember saat ini adalah serangan antraxnose," tegasnya.

(bdh/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.