Jumlah ini untuk memenuhi pasar jelang Tahun Baru Cina. Biasanya warga Tionghoa meyakini buah naga bisa membawa berkah, keyakinan ini menjadikan kaktus manis banyak digemari tak hanya untuk Imlek melainkan untuk kesehatan. Seperti penyeimbang kadar gula, pencegah kanker usus dan mengurangi kolesterol.
"Sebenarnya setiap hari di kebun rembangan ini panen buah naga, namun jumlahnya sedikit saja hanya sekedar memenuhi permintaan para pemesan yang
rata-rata dari kota-kota tetangga," kata Muchlis, pengelola kebun kepada
detiksurabaya.com, Jumat (13/1/2012).
Puncak Rembangan bersuhu antara 18 - 25 derajat menjadikan buah naga di
tempat ini tumbuh subur karena berada di atas pegunungan dengan ketinggian
650 mdpl.
"Selain udara di sini cocok untuk buah jenis ini, kandungan tanah pegunungan juga mendukung sehingga hasilnya bagus. Terbukti saat ini saja buah naga yang sudah dipesan sebelum masa panen sudah mencapai 2 ton dari total 4 ton yang akan dipetik nanti," katanya.
Buah Naga warna merah dijual 20 Ribu/Kg, buah warna putih 15 Ribu/Kg dan warna kuning 70 Ribu/Kg, harga ini berbeda dengan buah naga dari daerah lain yang ditanam di dataran rendah. Untuk buah naga rembangan memiliki ciri khas tersendiri.
Selain buahnya yang besar, warna menyolok dengan rasa yang manis, setiap buah di kawasan wisata ini juga memiliki berat yang mencapai 1 kilogram.
"Semua tanaman buah naga sebanyak ini menggunakan pupuk organik, dan kami
tidak sulit mendapatkan karena banyak ditemui di rumah-rumah warga yang
kini juga menanam buah naga di halaman rumah bahkan di sepanjang jalan menuju kawasan wisata," tambahnya.
(fat/fat)