"Kami di sini (warung, red) hanya untuk mencari makan. Kalau kami terbukti salah, silahkan dibongkar. Tapi tolong jangan salah sasaran," tegas Dayat, salah satu pemilik warung, Rabu (4/1/2012).
Kepala Satpol PP Bambang Supeno hanya memberikan pembinaan sebentar kepada para pemilik warung. Berikutnya, puluhan personel Satpol PP memilih balik kanan. Padahal, saat itu semua peralatan untuk pembongkaran sudah disiapkan, seperti palu, linggis, kapak dan sebagainya.
Tak hanya itu, pasukan Dalmas dari Polres Situbondo dan beberapa Polsek terdekat, serta aparat Kodim 0823, dan Sub Denpom Situbondo juga sudah disiagakan untuk ikut mengamankan jalannya pembongkaran.
"Sasaran kita hanya warung yang terbukti menyimpan PSK (pekerja seks komersial) dan PSK-nya berhasil terjaring selama tahun 2011. Kebetulan di deretan warung ini tidak ada yang tertangkap," dalih Usman, Kasi Opswasdikdak Satpol PP Situbondo.
Padahal, Satpol PP sebelumnya sudah tiga kali mengirimkan surat peringatan pembongkaran ke deretan warung di tepi jalan raya Banyuglugur tersebut. Apalagi kalau bukan karena dianggap sudah melanggar Perda 27/2004 tentang larangan pelacuran.
Tak heran, sebagian warga pun kecewa dengan sikap Satpol PP yang membatalkan pembongkaran. Sebab, bukan rahasia lagi jika di deretan warung tersebut banyak yang menyimpan PSK.
"Ini jelas dagelan. Sikap petugas ini sama dengan menyucikan najis dengan air kencing. Kami sebagai warga sangat kecewa. Siapa yang bilang di warung sini tidak ada pelacurnya," protes Rudi, tokoh warga setempat.
Tak ingin pulang dengan tangan hampa, Satpol PP pun bergerak ke dua rumah mesum di eks lokalisasi Rajawali Situbondo. Di tempat itu, ada dua rumah mesum yang ditindak karena PSK-nya pernah terjaring dalam razia tahun 2011.
Sempat terjadi perang mulut antara petugas dengan pemilik rumah. Sehingga, lagi-lagi bukan aksi pembongkaran yang dilakukan petugas. Melainkan hanya melepaskan daun pintu sebagian kamarnya saja.
"Pemiliknya berjanji akan membongkar sendiri. Kalau tidak ditepati, baru nanti kita yang bongkar," tukas Usman.
(fat/fat)











































