Dua Pemuda Ambruk Dibacok Gerombolan Bermotor

Dua Pemuda Ambruk Dibacok Gerombolan Bermotor

- detikNews
Minggu, 25 Des 2011 13:58 WIB
Situbondo - Dua pemuda asal Kampung Mandaran, Desa/Kecamatan Besuki, Situbondo, harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Keduanya mengalami luka bacok cukup serius, akibat dikeroyok gerombolan bermotor di Taman Bungan (TB) alun-alun Besuki, Minggu (25/12/2011).

Keduanya dibacok karena menolak memberikan sejumlah uang kepada gerombolan bermotor. Dari dua pemuda itu, kondisi terparah dialami Wawan Arisandi (15). Bahu kanan remaja protolan SD itu menderita luka robek sepanjang 18 centimeter hingga harus mendapatkan 14 jahitan.

Karena parahnya luka yang dialami, Wawan harus dirujuk ke RSU dr Abdoer Rahem Situbondo, setelah sempat dirawat di RSD Besuki. Sedangkan temannya, Dodik (20) menderita luka bacok di telapak tangan kirinya, akibat terkena sabetan pisau ketika bermaksud menangkis serangan. Dodik kini dirawat di RSD Besuki.

"Saya tidak kenal dan tidak punya masalah sama mereka (pelaku, red). Mereka sepertinya sedang mabuk," kata Wawan Arisandi kepada detikSurabaya.com.

Dari informasi yang dihimpun, insiden berdarah itu terjadi, saat Wawan Arisandi dan Dodik melintas di jalan raya depan TB Alun-alun Besuki. Keduanya tiba-tiba dipanggil dua orang dari belasan pemuda bermotor, yang sedang cangkrukan di lokasi tersebut. Konon, salah satu pelaku sempat meminta sejumlah uang kepada Wawan dan Dodik. Namun, permintaan itu ditolak hingga berujung perkelahian.

"Mereka bawa celurit dan pisau, ada juga yang bawa pentungan besi. Kepala saya sempat kena pentung, ini masih agak pusing," sambung Wawan.

Karena kalah jumlah, Wawan dan Dodik akhirnya ambruk bersimbah darah. Keduanya sama-sama mengalami luka bacok. Melihat korbannya tersungkur, gerombolan bermotor tadi langsung semburat kabur.

Kapolsek Besuki, AKP Agus Supariyono mengatakan, hingga kini pihaknya masih menunggu laporan resmi dari pihak korban. Meski begitu, polisi sudah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) serta meminta hasil visum dokter terkait luka yang dialami kedua korban.

"Karena korban belum melapor, kami yang jemput bola. Kami masih melakukan penyelidikan," tegas Agus Supariyono.

(bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.