Melihat kehadiran banteng liar, warga yang trauma akhirnya memilih berdiam di rumah. Kedatangan hewan bernama latin Bos Javanicus itu diketahui oleh Supeno (60), warga yang tinggal di RT 02/RW 01, desa setempat.
Saat itu sang banteng mendatangi kebunnya di kawasan Bangsong tak jauh dari tempat tinggalnya. Tiga banteng berada di ladangnya, Supeno memilih balik kembali ke rumahnya.
"Ada tiga banteng kembali muncul di dekat pemukiman warga di Lenggoksono," kata Bagyo Setiyono kepada detiksurabaya.com, Kamis (22/12/2011).
Kepala Bidang Tanggap Darurat dan Logistik Pemerintah Kabupaten Malang, ini mengungkapkan, banteng liar itu terdiri dari satu banteng jantan dan betina, serta seorang banteng muda. Ketiganya terlihat berada di ladang Supeno, hingga saksi mengurungkan niatnya untuk berkebun.
"Warga memang trauma dengan kejadian sebelumnya, seorang warga tewas diamuk banteng saat berkebun," ungkap Bagyo di ujung telepon.
Ia menambahkan, sikap agresif banteng liar telah direspon warga dengan memilih berdiam diri di dalam rumah, agar tak memancing tiga banteng itu untuk melawan.
"Karena takut, warga memilih di dalam rumah, sampai kini situasi kondusif," imbuh Bagyo.
Pihaknya telah melakukan berkoordinasi dengan instansi terkait mengantisipasi mengamuknya hewan liar tersebut. Diharapkan, kejadian menimpa Sutini (32), warga setempat bulan lalu tak kembali terulang.
"Harapan kami amukan banteng tak memakan korban jiwa lagi," tegasnya.
Wilayah Malang Selatan merupakan tempat habitat banteng Jawa, meski populasi hewan langka ini tak diketahui pasti. Kerusakan ekosistem menjadi 'rumah' bagi banteng Jawa mengakibatkan hewan bertanduk itu mendatangi perkebunan serta pemukiman warga untuk mencari makanan.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini