Koper-koper milik jamaah haji asal Jember ini terpaksa ditahan karena selain kedapatan membawa barang-barang yang dilarang, juga membawa air zam-zam yang melebihi batas ketentuan.
Kondisi ini membuat jamaah haji cemas, karena selain barang barang pembelian ada di dalam koper, juga terdapat barang berharga lainnya termasuk oleh-oleh yang akan akan diberikan pada kerabat di kampung.
"Ada dua koper milik saya yang disita petugas bandara," kata Tamim Sudiri salah satu jamaah haji kloter 15 asal Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Jember kepada detiksurabaya.com (22/11/2011).
Bahkan, Sumiyati, istri Tamim Sudiri, mencemaskan barang berharga miliknya yang disimpannya di dalam kopor. Sumiyati menyimpang perhiasan dan uang di dalam koper saat akan pulang ke tanah air.
"Kira-kira isinya mencapai 10 jutaan," ujar Sumiyati.
Sementara, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Jember HM. Raefi membenarkan adanya ratusan koper jamaaah asal Jember yang hingga kini belum diketahui
kabarnya. "koper berisi barang cair tertangkap sinar x-ray petugas
bandara sehingga harus ditahan karena dilarang," tegasnya.
Menurut Raefi, hari ini tengah dilakukan upaya pengambilan dengan cara dititipkan kepada kloter jamaah haji yang akan pulang ke Indonesia. Saat ini tambahnya, 116 koper sudah berhasil dibawa pulang, dan sudah ada di asrama haji Sukolilo Surabaya.
(bdh/bdh)