Pantauan di lapangan menunjukkan, perbukitan gundul berketinggian 30 sampai 50 meter itu terlihat 'kurus' lantaran berketebalan tak sampai 15 meter. Dengan kondisi perbukitan itu, bukan tidak mungkin bakal puncak bukit longsor dan menimpa kampung Panjalin.
Warga kampung Panjalin, Abdul Hafi, mengatakan, pada musim penghujan sebelumnya sering terjadi longsor meski skala kecil dan tak sampai meluber ke rumah-rumah penduduk.
"Namun, kami tetap was-was jika hujan deras bakal meruntuhkan puncak bukit berbatu kapur dan menimpa rumah kami," kata Hafi, Jumat (11/11/2011), sembari menunjuk ke arah puncak bukit yang berada di belakang rumahnya.
Hafi bersama kepala kampung sudah berkali-kali melapor ke Kantor Camat
Palengaan agar membuat selokan penampung tanah longsor. Namun sampai
sekarang belum mendapat tanggapan.
Karenanya, setiap memasuki musim penghujan, Hafi bersama warga setempat bergotong royong membuat parit penampung longsor. "Karena memakai alat seadanya, kami tak mampu memperdalam parit yang penuh batu kapur keras," ujarnya.
Walhasil, Hafi bersama penduduk kampung Panjalin selalu waspada jika kampungnya diguyur hujan yang cukup lama. "Kalau hujan berlangsung lama, maka saya bersama keluarga mengungsi ke kerabat di kampung sebelah," pungkasnya.
(bdh/bdh)