Selain merusak bagian atap rumah warga, terjangan angin puting beliung terjadi bersama guyuran hujan deras mengakibatkan 8 Kepala Keluarga (KK) harus mengungsi di rumah warga lain.
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Kabupaten Malang Bagyo mengatakan, dari bencana ini tercatat sebanyak 23 rumah rusak, 8 rumah diantaranya rusak berat, sedangkan sisanya hanya rusak ringan.
"8 KK harus mengungsi, karena rumahnya rusak berat," ujar Bagyo kepada wartawan di lokasi, Minggu petang.
Sementara dari 15 rumah mengalami rusak ringan, empat diantaranya tak diketahui pemiliknya, karena selama ini empat rumah itu tak berpenghuni.
"Empat rumah tak diketahui milik siapa yang mengalami rusak ringan," ujar Bagyo.
Ia menambahkan, angin puting beliung terjadi begitu cepat bersama hujan deras mengguyur wilayah Lawang sejak pukul 13.30 WIB. Saat rumahnya disapu angin kencang, puluhan warga berusaha menyelamatkan diri dengan meninggalkan tempat tinggal mereka.
"Tidak ada korban jiwa atau luka, semua selamat hanya bangunan rumah yang rusak," imbuh Bagyo.
Sekarang, lanjut Bagyo, diperlukan pengganti atap rumah warga yang berantakan dengan menyediakan asbes sebagai plafon baru. "Butuh sekitar 500 asbes untuk merenovasi rumah warga yang rusak," lanjut dia.
Ia mengaku, bantuan asbes sendiri dari Pemerintah Kabupaten Malang yang kini tengah ditunggu kedatangannya.
"Nanti pemasangan asbes dilakukan secara gotong royong," beber Bagyo.
(fat/fat)