Terancam Sanksi, Pemilik Bus Sumber Kencono Hanya Pasrah

Terancam Sanksi, Pemilik Bus Sumber Kencono Hanya Pasrah

- detikNews
Rabu, 14 Sep 2011 15:16 WIB
Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo melayangkan surat ke Menteri Perhubungan agar trayek perusahaan otobus (PO) Bus Sumber Kencono dicabut. Pemilik PO Sumber Kencono, Setyaki pun mengaku pasrah.

Namun pihaknya siap menerima saran dari siapapun dan meminta masyarakat agar tidak meng-kambinghitam-kan SK.

"Saya pasrah Gusti Allah. Saya pasrah saja," kata Setyaki kepada wartawan, Rabu (14/9/2011).

Ia mengatakan, sebagai manusia biasa tidak ada yang sempurna. Tapi, dirinya sudah berusaha melakukan perbaikan-perbaikan untuk melayani penumpang.

Diantaranya, memperketat sopir, kelengkapan administrasi, tes kondisi fisik dan kesiapan, interview, tes mengemudi dasar.

"Sopir yang baru kita lerling jalan 2 PP Surabaya - Yogyakarta, diawasi minimal 6 orang kontrol. Kita juga memasang GPS. Pemasangan GPS bukan kewajiban kami, tapi tetap kita pasang, dari 10 unit menjadi 135 unit dan bertahap," katanya.

Selain itu, pihaknya juga memberikan layanan SMS center di setiap bus, serta menghadirkan psikolog untuk konseling kru.

"Kalau ada SMS masuk ke operator dan kita kirimkan lagi ke sopir. Setelah itu, kita panggil dan mendapatkan konseling dari psikolog," ujarnya.

Setyaki juga tidak habis pikir, kenapa busnya selalu disalahkan. Padahal, dalam kasus kecelakaan maut di Jalan Arteri Nasional KM 51 By Pass Mojokerto yang merenggut 20 nyawa, bus SK menjadi korban.

Polisi juga menetapkan Didik pengemudi Minibus Elf sebagai tersangka, karena menabrak bus di jalur berlawanan. Bus SK juga sudah melakukan pengereman, sedangkan Elf tidak ada bekas pengereman di jalan.

"Kenapa kami kok disalahkan terus. Kami sudah berupaya menjadi baik. Siapapun yang memberikan saran, akan kita lakukan, untuk menjadi lebih baik," terangnya.

"Saya doakan yang menghujat tanpa memberikan solusi, jadilah pengusaha bus menjadi senasib seperjuangan kita. Mungkin dalam 10 tahun tidak ada lecet-lecetnya, saya akan berguru," jelasnya.

(roi/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.