Sepeda motor Nopol M 4705 VQ akan dirampas paksa yang saat itu dipinjam Reporter Radio Nada FM, Sumenep, Warid. Para pelaku media lain pun membela teman se-profesinya. Sebab, selama ini tidak pernah nunggak dan tidak pernah bermasalah.
Bukti pembayaran dan cek fisik yang dikantongi justru tidak dipercaya dan tetap akan merampas sepeda motor dan meminta datang ke kantor Adira. Sempat terjadi insiden saling pegang tangan hendak saling pukul antara kolektor Adira yang berjumlah 7 orang dengan wartawan.
Suasana semakin memanas saat bukti pembayaran akan disobek oleh petugas kolektor. Para pelaku media semakin berang saat diancam akan dipukul bila para jurnalis mengambil gambar insiden tersebut.
Beruntung dari petugas Polsek Kota dan Satpol PP yang bertugas di kantor DPRD melerai. Samsul Arifin mengatakan, selama ini tidak pernah nunggak.
"Kenapa sepeda motor saya akan dirampas paksa. Bukti pembayaran sudah ditunjukkan, tapi tetap tidak dipercaya," terang Samsul kepada wartawan di depan kantor DPRD Sumenep, Jalan Trunojoyo, Senin (12/9/2011).
Salah seorang kolektor Adira mengaku mencari sepeda motor yang sudah 3 bulan nunggak. "Sepeda motor ini mirip dengan sepeda motor yang bermasalah," katanya tanpa menyebut identitasnya.
Selama ini, kata dia, banyak sepeda motor yang digandakan nomor polisinya dengan sepeda lain yang tidak bermasalah. "Tidak salah kan saya mencari tahu pemilik sepeda motor ini," pungkasnya.
(fat/fat)