Togtog Ta'al Resmi Jadi Alat Musik Tradisional Khas Madura

Togtog Ta'al Resmi Jadi Alat Musik Tradisional Khas Madura

- detikNews
Minggu, 10 Jul 2011 15:02 WIB
Pamekasan - Pohon siwalan (Borassus Flabelifer) tak hanya menghasilkan nira legen dan gula siwalan saja. Pohon siwalan yang dalam bahasa Inggris disebut Lontar Palm itu juga menghasilkan alat musik tradisional khas Madura. Yakni Togtog Ta'al.

Bupati Pamekasan, Khalilurrahman, menyatakan alat musik tradisional Togtog Ta'al sudah secara resmi diajukan ke Ditjen Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Kemenhumham untuk dicatatkan sebagai alat musik tradisional asli dan khas Madura.

"Hasilnya, togtog ta'al telah diakui secara hukum sebagai alat musik tradisional khas dan asli Madura," jelas Khalilurrahman, yang dihubungi Minggu (10/7/2011).

Penyebutan togtog ta'al, lantaran alat musik tradisional ini mengeluarkan suara tog..tog..tog pada saat dipukul dengan stik bambu. Sedangkan ta'al adalah nama buah siwalan dalam bahasa Madura. Maka jadilah Togtog Ta'al dijadikan nama resmi alat musik perkusi ini.

Menurut Kadarisman Sastrodiwirjo, seorang budayawan Pamekasan, togtog sebagai alat musik tradisional asli Madura ini, sebenarnya sudah lama digunakan anak-anak di pelosok pedesaan.

Membuat alat musik togtog sangat mudah. Tinggal menjemur batok pelindung buah siwalan hingga kering. Setelah kering, ujung batok diiris agar berlobang lonjong. Agar tampil cantik, batok siwalan ini lalu dicat warna-warni dan sudah siap ditabuh dengan stik bambu.

"Alat musik togtog ini kerap dimainkan anak-anak sebagai musik makan sahur. Mereka menabuh togtog sambil bernyanyi lagu madura dan berkeliling kampung untuk membangunkan warga menjelang makan sahur," jelas pria yang akrab dipanggil Dadang itu.

Untuk merayakan peresmian Togtog Ta'al sebagai alat musik tradisional khas Madura, sebanyak 2.011 warga Madura menggelar tabuh massal Togtog Ta'al dalam Festival Lontar 2011 di area Monumen Arek Lancor.

(bdh/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.