"Kami anggap itu elpiji mas, bukan petasan atau bom," ujar Kasek SMPN 4 Kepanjen Sunarman Ruqiyanto kepada wartawan di lokasi, Selasa (17/6/2011).
Menurut Sunarman, ledakan tersebut terjadi disaat dirinya selesai memberikan sambutan wisuda siswa kelas III yang digelar di lingkungan sekolah. Secara cepat dia meminta petugas sekolah mencari sumber ledakan. "Saya berupaya menenangkan siswa pascaledakan," imbuhnya.
Sunarman mengungkapkan, sejak empat bulan terkahir, pihaknya melakukan pembongkaran tempat tinggal Prapto (40), salah satu pesuruh sekolah yang berada di bagian belakang. Pembongkaran melibatkan empat pekerja. Sisa bongkaran berupa kayu serta bahan bangunan lain diletakkan di samping tembok belakang sekolah beralamat di Jalan Lawu, Kepanjen.
"Empat bulan, kami bongkar rumah salah satu petugas sekolah. Sisa bongkaran kami letakkan di belakang tembok sekolah," ungkapnya.
Sunarman berani memastikan kejadian ini tak terkait lembaga pendidikannya. Karena beberapa hari ini tak menerima teror dalam bentuk apapun. "Ini bukan teror pastinya," katanya.
Sementara Abdul Kholik (45), salah satu warga mengaku di depan rumahnya berjarak sekitar 100 meter sempat ditemukan beberapa serpihan serta batu kerikil. Namun, serpihan itu telah diamankan petugas kepolisian. "Ada tadi serpihan hingga depan rumah saya," tuturnya.
(bdh/bdh)