Akibat kejadian spontan pada Jumat (3/6/2011) malam itu, sejumlah kaca
jendela dan pintu maupun fasilitas kantor rusak pecah berserakan. Hingga, Sabtu (4/6/2011), jajaran Polres Tuban masih menyelidiki kejadian tersebut.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, malam itu seorang warga setempat menggelar hajatan pesta. Ratusan warga berbondong menghadiri undangan, namun sialnya pada saat makanan dikeluarkan, tiba-tiba terjadi hujan debu.
Setelah diselidiki ternyata debu tersebut, berasal dari salah satu alat penyedot dan penyalur semen di pelabuhan PT SG bocor. Rusaknya alat tersebut menyebabkan semen langsung berhamburan hingga menerpa permukiman warga, termasuk di rumah orang yang punya hajat tersebut.
Mengetahui penyebabnya dari pelabuhan, warga pun berbondong-bondong
melakukan protes. Bahkan sebagian lainnya, langsung mengamuk di kantor tersebut. Diantaranya mereka langsung melempari kantor tersebut dengan batu dan benda-benda lain di sekitarnya.
Kaca-kaca pintu dan jendela langsung pecah. Untungnya disaat kejadian pelemparan batu, kantor tersebut dalam keadaan kosong, sehingga tak menimbulkan korban. Sejumlah petugas Satpam kaget dengan kejadian mendadak tersebut. Mereka kabur mengelamatkan diri dari amukan massa.
Kapolres Tuban AKBP Nyoman Lastika yang dikonfirmasi wartawan menyatakan, pengrusakan di kantor pelabuhan PT SG itu akibat warga yang kesal karena terkena dampak polusi debu semen. Debu tersebut menghujani warga akibat mesin penyedot semen itu rusak mengalami kebocoran
"Masalah ini bermula dari kekesalan warga akibat terkena tebaran debu semen
dari pelabuhan. Saat ini petugas sedang melakukan penyelidikan," kata AKBP Nyoman Lastika.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari petugas pelabuhan PT SG.
(gik/gik)