"Kakak ipar saya (ibu Indriana, red) bilang, sebelum meninggal Indriana pesan agar tak lagi mencemaskannya lagi, katanya dia sudah besar, tak perlu cemas karena bisa jaga diri sendiri," kata Astutik (48) tante Indriana kepada detiksurabaya.com, Senin (9/5/2011) di sela-sela pemakaman.
Astutik juga menambahkan, sebelum Indriana mengalami kecelakaan tersebut, dirinya mengaku bermimpi gigi depan Indriana copot. "Saya heran, sebelum dia meninggal saya bermimpi dua hari berturut-turut giginya copot," ungkapnya.
Selang sehari kemudian, Astutik mendapat kabar dari ayah Indriana, bahwa keponakannya mengalami kecelakaan. "Semoga mimpi saya bukan pertanda jelek, ternyata Indriana mengalami kecelakaan," katanya sembari terlihat menangis.
Astutik mengaku terakhir bertemu Indriana pada waktu acara kumpul keluarga di Klaten, Jawa Tengah tiga bulan yang lalu. "Ndak nyangka Indriana cepat meninggalkan keluarga," pungkasnya.
Indriana Puspa Sari Wardhani, merupakan satu satu korban tewas dalam kecelakaan pesawat Merpati MA 60 di Teluk Kaimana, Papua Barat, Sabtu (7/5/2011). Indriana bekerja sebagai pramugari Merpati sejak tahun 2008.
(bdh/bdh)