Pengantin pria yang mengalami sakit kronis yakni Suherman, (24) warga Desa Paji, Kecamatan Pucuk, Lamongan. Suherman mengucapkan ijab kabulnya kepada gadis pujaannya, Mahdhuba, dengan tetap berbaring lemah di RS Muhammadiyah Lamongan. Sang mempelai perempuan pun tak henti-hentinyanya menangis mengikuti proses ijab kabul tersebut.
Salah seorang saudara Suherman, Sunamaiyah mengatakan, adiknya terpaksa harus menjalani akad nikah di rumah sakit akibat sakit paru-paru kronis yang dideritanya tak kunjung sembuh. Keluarga, kata Sunamaiyah, takut kalau pernikahan tersebut ditunda akan memperparah sakit Suherman sehingga pernikahan pun akan bisa gagal.
"Kami berharap dengan telah dilangsungkannya pernikahan ini maka Suherman akan segera sembuh," ujarnya.
Sunamaiyah menerangkan, untuk melangsungkan pernikahan di rumah sakit ini pun pihaknya telah membawa penghulu dan keluarga kedua mempelai ke rumah sakit agar bisa menjadi saksi pernikahan adiknya. "Semoga pernikahan ini bisa menjadi pendorong agar Suherman bisa sembuh kembali," harapnya.
Sementara, prosesi pernikahan yang dilangsungkan di salah satu ruang perawatan yang ada di RS Muhammadiyah ini sontak membuat para pengunjung rumah sakit ikut menyaksikan pernikahan yang tak lazim dilakukan. Mereka penasaran, mengapa pasien yang masih tergolek lemah di ruang perawatan RSML tersebut dinikahkan.
"Ya penasaran saja mas, lha wong sakit kok masih dinikahkan," kata Mahrus, salah seorang pengunjung rumah sakit.
(bdh/bdh)