Pemilik ayam bertanduk tersebut adalah Hendry Sujarwo atau biasa dipanggil Cawo, warga Jalan Wahidin Sudiro Husodo, Lamongan. Ayam yang dibeli dari temannya ini dipeliharanya sejak berusia 6 bulan.
"Waktu pertama saya beli belum tumbuh tanduk seperti sekarang," kata Hendry kepada wartawan di rumahnya, Selasa (19/4/2011).
Hendry yang juga penghobi ayam ini menuturkan, tanduk ayam jago tersebut mulai tumbuh ketika ayam tersebut berusia 8 bulan. Bahkan, tanduk itu semakin panjang hingga saat ini mencapai usia 10 bulan.
Saat ini, tanduk yang tumbuh dia tas kepala tersebut sudah sepanjang kurang lebih 1,5 cm, dan tumbuh diantara jengger dan paruhnya. Seperti hewan bertanduk, tanduk yang ada di kepala ayam ini juga keras. "Ini adalah ayam jago jenis bangkok burman," jelasnya.
Cawo menuturkan, dari sekian banyak ayam miliknya, hanya ayam birman ini saja yang mempunyai tanduk. Bahkan sepanjang hidupnya memelihara ayam, hanya satu ini saja yang memiliki tanduk. "Saat saya beli ayam ini tidak menunjukkan tanda-tanda apapun," ungkapnya.
Cawo mengungkapkan, ayam bertanduk tersebut tidak memiliki makna khusus bagi dirinya. Hanya saja, dia heran karena selama ini tidak ada ayam yang memiliki tanduk. Sampai saat ini Hendry juga masih belum berniat untuk menjualnya karena belum ada yang cocok. "Kalau ada yang cocok ya saya lepas," katanya.
Sementara, salah seorang penghobi ayam, Rubai Hamid juga mengungkapkan keheranannya dengan ayam bertanduk tersebut. "Selama saya memelihara dan mengenal ayam, tidak ada ayam yang memiliki tanduk seperti ini," pungkasnya.
(bdh/bdh)