Penyebab utama adanya beberapa pohon pisang ditengah jalan raya tersebut yakni rusaknya jalan raya aspal. Seperti dilansir izzatulmillah.lokal.detik.com, Kamis (14/4/2011), banyak lubang-lubang yang berukuran kecil hingga sebesar lubang sumur merusak jalan beraspalĀ ini.
Apalagi ketika hujan tiba, air menggenang dalam lubang-lubang rusak yang semakin melebar itu. Hal ini dapat menyebabkan kecelakaan pada para pengendara khususnya roda dua, karena mereka bisa saja tidak melihat lubang ditengah jalan.
Untuk menyiasati masalah tersebut, warga sekitar menanam pohon pisang dengan ketinggian sekitar 3 meter ditengah maupun pinggir jalan raya aspal yang berlubang, agar para pengendara sadarĀ dan waspada dengan jalan yang akan mereka lewati rusak .
Apa daya pemikiran warga sekitar tak sebanding dengan kenyamanan pengendara yang melewati jalan baik dari arah Porong maupun Krembung. Para pengendara mengeluh lantaran mereka selalu terhalang pohon pisang tak sesuai tempatnya dan perjalanan selalu terhalang oleh kendaraan besar dan termasuk roda dua harus berhenti sejenak memberi kesempatan kendaraan besar lewat.
Untuk mencabut pohon pisang warga setempat membutuhkan uluran tangan dari Pemerintah setidaknya menengok kondisi ini. Apalagi ini jalan raya umum yang menjadi jalur utama ramai pada jam kerja pagi dan sore hari.
Demikianlah demokrasi yang keblabasan, bagian dari cara unjuk rasa kepada para pemerintah setempat dengan menanam pohon pisang ditengah jalan raya demi keselamatan para pengguna jalan.
Berita lokal lainnya bisa diakses melalui lokal.detik.com
(gik/gik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini