Bayi kembar berjenis kelamin laki-laki itu, lahir secara normal di ruang bersalin RSU Pamekasan. Bayi pertama lahir (9/4/2011) pukul 12.25 WIB. Setelah 15 menit kemudian lahir bayi kedua dan 5 menit kemudian, lahir bayi ketiga.
"Semuanya lahir normal tanpa ada tindakan operasi cesar," kata Bidan Siti Husaimatul, yang menjabat ruang perawatan bayi RSU Pamekasan, Selasa (12/4/2011).
Bayi pertama dilahirkan dengan berat 1,8 kg, kedua seberat 2,2 kg dan bayi yang ketiga memiliki berat badan 1,6 kg. Menurut Bidan Siti, kondisi bayi yang lahir paling bontot memang paling memerlukan perhatian lebih.
"Jika bayi yang lahir pertama dan kedua dijadikan satu dalam satu inkubator, maka bayi ketiga harus dipisah dan dimasukkan ke inkubator lengkap dengan alat medis," terang bidan yang akrab dipanggil Bidan Umi itu.
Melihat kelahiran anak keduanya kembar tiga, pasangan Ummul dan Mulyadianto tak bisa menyembunyikan perasaan haru. "Alhamdulillah, kami dipercaya Gusti Allah merawat bayi kembar tiga," ujar Ummul saat menengok bayinya.
Ummul sendiri dirawat di Ruang Melati RSU Pamekasan dan sudah diperbolehkan pulang. Namun karena anak-anaknya masih dirawat di rumah sakit, Ummul tak tega pulang ke rumah.
Hingga hari ketiga setelah melahirkan, Ummul belum memberikan nama pada ketiga bayi kembarnya. Hanya saja Mulyadianto yang bekerja sebagai perawat PTT Puskesmas Proppo itu, sudah menyiapkan tiga nama yang kosakatanya mirip. Yakni, Abdillah, Abdallah, dan Abdullah.
Menurut Bidan Umi, kelahiran kembar tiga termasuk persalinan langka. "Dari 200 ribu kelahiran, hanya satu persalinan yang kembar tiga," kata Bidan Umi sembari menunjukkan majalah kebidanan yang menuliskan artikel persalinan kembar di dunia medis.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini