Tentu saja permintaan Dewi tidak dituruti Ali Maki dan Masihah, orang tua Dewi. Permintaan anaknya yang nyleneh itu jelas membuat hati Masihah dan Ali Maki teriris. Keduanya tak bisa menahan air matanya mendengar permintaan anaknya yang mempunyai cita-cita menjadi seorang guru.
"Mak, meleagi sokonah sapi neng Sar Keppoh. Teros sambungagi ka tang sokoh makle sengkok bisa ajelen (Mak, belikan kakinya sapi di Pasar Kepoh, lalu sambungkan ke kaki biar saya bisa berjalan)," ujar Masihah menirukan rengekan Dewi saat itu.
Dewi yang tinggal di Dusun Gunung Malang Desa Gagah, Kecamatan Kadur itu, memang cacat sejak lahir. Kaki kanannya buntung dari pangkal paha dan kaki kiri buntung dari pangkal lutut. Jemari kedua telapak tangannya tumbuh tak sempurna
Menurut Masihah, meski putri ketiganya cacat, namun tak pernah sakit serius. Malahan sejak lahir, Dewi terbiasa tidur diatas lantai. Hanya saja jika sakit batuk pilek, baru Dewi tidur diatas kasur.
Atas bantuan Kepala Sekolah SDN Kertagenah Laok 3, Suparman, akhirnya Dewi mendapat bantuan kursi roda dari Bupati Pamekasan, Khalilurrahman. "Ini kursi rodanya Pak. Sayangnya, kedua tangan Dewi masih terlalu pendek untuk menjangkau besi pemutar roda. Terpaksa, Lilik Sufaidah, kakaknya yang kelas 5 yang membantu keluar masuk klas," jelas Suparman.
Secara terpisah, Bupati Khalilurrahman, mengatakan, pihaknya akan menugaskan Kadinkes untuk mencarikan kaki palsu. "Jika memungkinkan dipasang kaki palsu, saya akan usahakan lewat Kadinkes. Tapi jika belum memungkinkan karena terlalu kecil, kita tunggu sampai Dewi lebih besar," tutup Bupati Khalilurrahman.
Bagi yang ingin mengulurkan bantuan bisa melalui Detik Surabaya Community (DSC), klik di sini!
(bdh/bdh)