Korban meninggal dalam kejadian itu adalah, M Tihal, asal Kelurahan Trajeng, Kecamatan Gadingrejo, Kabuaten Pasuruan. Sedangkan korban luka adalah Slamet Harianto pengemudi bus mengalami patah tulang di bagian kaki setelah kakinya sempat terjepit, dan Hartono, sopir truk yang juga mengalami luka petah tulang di bagian kaki.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, kejadian tabrakan antara bus Karina Nopol B 7626 TK, dengan Truk S 9495 R, serta mobil Pick Up Nopol S 8978 HD itu bermula saat Bus Karina yang dikemudikan Slamet Harianto (42), asal Kabupaten Malang berjalan dari arah barat. Bus dari Jakarta menuju Surabaya itu saat berusaha mendahului truk yang tidak diketahui identitasnya.
Setelah berada di posisi sebelah kanan, secara bersamaan muncul sebuah truk dengan nopol S 9495 R tanpa muatan yang dikemudikan Hartono (46), warga Sidoarjo. Akibatnya sopir bus tidak bisa mengendalikan kemudianya akhirnya bus langsung menabrak truk tersebut.
"Busnya itu tidak bisa menghindari truk di depannya. Makanya langsung terjadi tabrakan," kata Abdul Gopar, saksi mata di sekitar lokasi kejadian, di jalan Desa Margosuko, Kecamatan Bancar, Tuban.
Dia ungkapkan, setelah truk dihantam bus dari depan, truk malang itu juga ditabrak pick up dari belakang. Pickup yang dikemudikan Sumiadi (38), asal Lamongan itu, tak bisa menghindari tabrakan karena jaraknya juga sangat pendek.
"Saya sudah sempat mengerem, tapi karena terlalu mendadak jadinya tetap terjadi tabrakan," kata Sumiadi.
Kasubbag Humas Polres Tuban AKP Nursento menyatakan, dalam tragedi tersebut satu korban meninggal di TKP. Sedangkan yang luka sudah dilarikan ke RSUD Dr R Koesma-Tuban.
"Korban luka masih dirawat di RSUD Dr Koesma Tuban, sedangkan yang meninggal dah dibawa pulang keluarganya," kata Nursento.
(bdh/bdh)