Kepala Bagian Humas Pemkab Ponorogo, Yoso Mihardi, membenarkan adanya kesulitan tersebut. Dia menyebut, batu yang menutup akses jalan ke Ponorogo lebih dari separo badan jalan selebar 6 meter dan sebuah ekscavator tak mampu memindahkannya.
"Rencananya akan dipecah, tapi masih menunggu alatnya dari Kediri. Kebetulan kantor perwakilan Binamarga Provinsi kan ada yang di Kediri. Kami sudah koordinasi kesana dan alatnya sedang dikirim," terang Yoso melalui sambungan telepon seluler, Jumat (18/3/2011).
Dengan kondisi tersebut evakuasi material longsor diperkirakan akan berlangsung lama. Pemkab Trenggalek mentargetkan pelaksanaannya selesai malam ini.
Yoso juga menegaskan, akibat kendala tersebut jalur Trenggalek - Pnorogo tertutup total. Hanya kendaraan angkutan umum yang bisa beroperasi, namun menggunakan sistem estafet.
"Penumpang dari Trenggalek ke Ponorogo diturunkan sebelum longsor, dan melanjutkan lagi dengan angkutan di seberang longsoran. Begitu juga sebaliknya yang dari Ponorogo," jelas Yoso.
Selain longsor, Yoso juga mengatakan, hujan lebat yang turun sejak Kamis sore juga mengakibatkan banjir. Sejumlah rumah di Desa Gondang, Desa Sukorejo, dan Desa Jambu,
Kecamatan Tugu sempat terendam, meski saat ini sudah kembali surut. "Banjirnya lumayan deras, tapi hanya lewat. Malam tadi sudah langsung surut," ungkapnya.
(bdh/bdh)