Keyakinan jika salah satu makam tersebut adalah Syekh Sayid Abdullah, juga dibenarkan oleh Kiai Misnadar yang mempunyai julukan Ki Agung (53), warga Desa Baringin, Kecamatan Dasuk, Sumenep.
Kiai yang sejak awal meminta santri dan warga untuk membersihkan lokasi penemuan makam tersebut mempunyai keyakinan jika Syekh Sayid Abdullah merupakan warga Demak, Jawa Tengah, dan diutus untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Timur Madura oleh Sunan Kudus.
"Saya sudah melakukan kontak batin. Beliau (Syekh Sayid Abdullah) adalah santri Sunan Kudus yang diutus memperbaiki Islam di timur Madura," kata Ki Agung, dalam
bincang-bincang dengan detiksurabaya.com via telepon selulernya, Senin (7/3/2011).
Bahkan, menurut dia, salah satu batu nisan yang bertuliskan 'Bonang' dalam bahasa Arab dan berjajar di sebelah timurnya diyakininya juga merupakan saudara kandung Sunan Bonang (Wali Songo).
Selain itu, makam yang baru ditemukan itu orang yang mempunyai kelebihan tersendiri ketika zamannya yakni bentuk nisan dan ukurannya menandakan orang berpengaruh saat hidupnya. "Ukurannya besar dan di nisannya itu bertuliskan caraka Jawa kuno serta arab," ujar SUnarto, penemu makam.
Meski begitu, Sunarto meminta agar pihak berwenang melakukan penelitian lebih lanjut dengan penemuan makam baru tersebut. Sebab, dari kontak batin yang dilakukan sejumlah kiai, makam tersebut lebih awal dibanding Asta Tinggi.
Bahkan, Syekh Sayid Abdullah tersebut diyakini sebagai pembuat Masjid Sokambang yang terletak di Desa Kebonagung, Kecamatan Kota. Saat ini, masjid tersebut masih utuh dan tetap digunakan oleh warga setempat sebagai tempat ibadah yang bersejarah.
"Konon, masjid Sokambang itu, dibangun dalam tempo satu malam," pungkasnya.
(bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini