Dari informasi yang dihimpun detiksurabaya.com, insiden keracunan ini terjadi pada Sabtu (19/2/2011) lalu.
Kepala Sekolah (Kasek) SDN Jogoyudan 01 Lumajang, Suprihadi, ketika dikonfirmasi detiksurabaya.com di kantornya, Selasa (22/2/2011) membenarkan peristiwa tersebut. "Dalam peringatan itu, siswa dimasakan oleh Wali Kelasnya. Kalau untuk kelas 3 yang mengalami dugaan keracunan itu, sebaiknya ditanyakan ke Wali Kelasnya langsung saja, yakni Ny Aniswatin," kata Suprihadi.
Menanggapi insiden ini, Ny Aniswatin menyampaikan, jika dalam peringatan Maulid ini, untuk penyediaan makanan bagi siswa memang dikoordinir dirinya. "Tujuan saya untuk
meringankan wali murid. Makanya, saya koordinir makanannya untuk dimakan bersama di kelas. Saya menyediakan makanan itu, meski kelas yang lain masak sendiri-sendiri," jelas Ny Aniswatin.
Makanan yang disediakan bagi siswa menurut Ny Aniswatin diantaranya berupa mie goreng, nasi kuning, perkedel kentang dan ayam goreng. "Makanan itu disiapkan seperti biasa kok mas. Tidak ada yang aneh dalam masakan itu. Lha wong ini kan masakan seperti biasanya saja," ungkap Wali Kelas 3 tersebut.
Selanjutnya, makanan yang telah dipersiapkan itulah yang kemudian dibawa ke kelas dan disantap bersama-sama oleh murid. "Setelah makan makanan yang disajikan, tidak ada yang aneh dengan siswa saya. Mereka juga kemudian pulang seperti biasa," beber Ny Aniswatin.
Namun, keesokan harinya barulah terdengar informasi jika ada puluhan murid yang mengalami gejala sakit yang sama. Yakni, mual-mual, muntah, kepala pening dan diare.
Bahkan, keesokan harinya, yakni Senin (21/2/2011), siswa yang mengalami gejala sakit banyak yang tidak masuk sekolah alias absen. "Senin kemarin, yang masuk sekolah hanya 8 siswa saja. 33 Siswa lainnya absen karena sakit yang diduga keracunan itu," kata Ny Aniswatin.
(bdh/bdh)