Evakuasi dua kapal di satu lokasi yang berjarak sekitar 300 meter itu, diperkirakan bakal memakan waktu lama. Sebab, kondisi cuaca di wilayah Tuban masih sering hujan deras disertai angin kencang. Selain juga, kedua badan kapal terjebak gugusan batu karang di pantai tersebut.
Dua kapal naas yang dilempar ombak hingga nangkring di batu karang kawasan pantai Tanjung Awar-awar itu adalah kapal kargo KTC I. Sedangkan kapal satunya adalah jenis tongkang pengangkut batubara. Kedua kapal itu sudah 40 hari terjebak di karang setelah dilempar ombak besar.
Pantauan detiksurabaya.com di lokasi, sekitar 30 orang pekerja untuk mengevakuasi kapal berbobot lebih dari seribu ton tersebut.
Proses evakuasi dimulai dengan pemeriksaan kondisi kapal baik bagian luar maupun lambung. Selain itu dilakukan mapping area untuk mengetahui posisi kapal, serta geografis pantai.
"Kita butuh waktu minimal 20 hari untuk mengevakuasi satu kapal. Itu pun harus menunggu air pasang," kata Agus, dari tim evakuasi kapal dari PT Salvage Indonesia Surabaya, kepada wartawan di lokasi pantai Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Tuban, Minggu (20/2/2011).
Menurut Agus, saat ini timnya tengah melakukan evaluasi untuk menentukan peralatan yang akan dipakai untuk evakuasi.
Untuk proses awal tim evakuasi yang tergabung dalam tim salvage atau pengapungan kapal, baru mulai melakukan pemasangan jangkar. Selain juga penyelaman untuk mengetahui kultur karang yang berada di sekitar kapal.
Sementara itu, proses evakuasi akan difokuskan pada kapal kargo KTC I. Setelah itu evakuasi terhadap kapal tongkang Sela.
Dari informasi yang dihimpun dari nelayan setempat, kedua kapal itu kandas pada tanggal 11 dan 13 Januari 2011 lalu. Kapal yang sedianya mengangkut semen dan memasok batu bara pabrik semen PT Semen Gresik Tbk (PT SG). Akan tetapi kandas ketika hendak berlabuh di pelabuhan PT SG, karena dihempas ombak besar hingga terseret sejauh lebih dari 5 Km ke
pantai.
(bdh/bdh)