Mereka berasal dari luar Jawa, seperti Kalimantan, Nusa Tenggara Barat (NTB), Madura, Jawa Tengah, Jawa Barat dan beberapa kota lainnya di Indonesia. Dari pantauan detiksurabaya.com, peziarah yang membludak terlihat mengabadikan makam Gus Dur.
Namun beberapa petugas keamanan Ponpes Tebuireng sigap dan berjaga di sekitar makam. Mereka menyarankan untuk tidak mengambil gambar, meski begitu peziarah tetap tidak peduli.
"Dimohon para peziarah tidak mengambil gambar makam Gus Dur," kata salah satu petugas keamanan dengan pengeras suara kepada peziarah, Jumat (18/2/2011).
Sementara salah satu peziarah asal Jawa Tengah, Samba (41) mengaku nekat terbang dari Jawa Tengah ke Jombang, setelah diberitahu saudaranya yang berziarah ke makam Gus Dur.
"Saudara saya katanya sempat melihat ke lubang makam Gus Dur, katanya kain kafannya masih utuh," jelas Samba kepada detiksurabaya.com di lokasi.
Dari pantauan detiksurabaya.com, petugas keamanan terlihat membenahi batako dan pasir di sekitar makam Gus Dur. Beberapa wartawan pun juga mengambil gambar di area makam. Para santri juga terlihat membersihkan air yang menggenang di sekitar makam Gus Dur. (fat/fat)