PCNU menggandeng beberapa elemen, diantaranya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Malang, dan Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKAUB).
"Koordinasi kita telah lakukan untuk mengantisipasi kejadian yang sama di wilayah
kami," ujar Sekertaris PCNU Kabupaten Malang,KH Abdul Mudjib Sadzili, saat dihubungi
melalui telepon genggamnya, Rabu (9/2/2011). Menurut Mujib harapannya kerukunan umat beragama di Kabupaten Malang terus terjalin hingga kondisi tetap aman.
Mujib mengaku antisipasi ini dilakukan karena di wilayah Kabupaten Malang juga terdapat penganut aliran Ahmadiyah, namun jamaahnya tidak begitu banyak.
Selama ini keberadaan mereka tidak membuat keresahan di masyarakat. "Di sini (Kabupaten Malang,red) ada jamaah Ahmadiyah mereka tersebar di empat wilayah yakni Ngantang, Jabung, Gedangan, dan Tirtoyudo," beber Mujib.
Bersamaan juga Mujib mengharapkan kepada jamaah Ahmadiyah untuk tidak memancing situasi yang berujung konflik di masyarakat.
"Kami harap para jamaah ahmadiyah disini tidak memnacing terjadinya konflik. Dan tidak terpengaruh kejadian di Banten. Apabila hal itu tak terhindarkan, maka PCNU tidak ingin melibatkan diri. Karena itu diluar kemampuan kami," tandasnya.
PCNU Kabupaten Malang juga mengecam tindakan anarkis yang terjadi di Temanggung, Jawa Tengah serta Kampung Peundeuy, Desa Umbulan, Ciekusik. "Tindakan kekerasan bukan cerminan umat muslim. Meskipun menganggap secara aqidah berlainan," tutur Mujib.
Sementara, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Malang Bambang Sumantri membantah bila di wilayah Kabupaten Malang terdapat jamaah Ahmadiyah. Karena berdasarkan data Kesbangpol aliran Jamaah Ahmadiyah tidak tercatat.
"Dalam data kami tidak terdapat kelompok Ahmadiyah di Kabupaten Malang. Namun jika ada. Pihak yang mengetahui keberadaan mereka, kami akan melakukan koordinasi kecamatan serta desa setempat," ujarnya ditemui terpisah.
Langkah lain yang dilakukan Kesbangpol juga akan melakukan koordinasi dengan MUI, FKUB, PCNU, Muhamadiyah, serta dinas-dinas yang terkait.
Data dimilki Kesbangpol, selain lima agama, di Kabupaten Malang juga terdapat 57 aliran penghayat kepercayaan, diantaranya penghayat Kasampurnan Rasa Sejati,Penghayat Kepribadian, Budi Lestari Agung Djiwo (BULAD), Sapto Darmo, Pangestu, dan Kawruh Batin Tulis Tanpo Papan tersebar di 33 kecamatan.
(bdh/bdh)