Informasi yang berhasil dihimpun detiksurabaya.com menyebutkan, kesurupan bermula dari kelas VIII C, salah satu bagian dalam kegiatan SKAL sejak Jumat hingga Selasa kemarin. Salah satu siswi mendadak pingsan dan dibawa ke ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) untuk menjalani perawatan.
Namun belum sampai perawatan dilakukan, seorang siswi dari kelas VIII C menyusul kesurupan. Kondisi makin kacau saat sejumlah siswa kaget dan mendadak histeris. Sehingga total siswa yang kesurupan sebanyak 10 anak.
Untuk mengobati 10 siswa yang kasurupan pihak sekolah membawanya ke mushola dan penanganan dilakukan oleh guru agama Islam. Sementara agar korban tidak bertambah, kegiatan belajar mengajar diakhiri dan memulangkan siswa.
Humas SMPN 2 Kota Kediri Edi Santoso, saat dikonfirmasi menolak anggapan terjadi kesurupan. Peristiwa ini diakui tak lepas dari penyakit asma salah satu siswa yang kambuh, sehingga mengundang ketakutan siswa lainnya.
"Dia nggak teriak-teriak. Cuman tadi pingsan dan langsung dibawa ke UKS. Tapi yang namanya anak banyak, melihat temannya seperti itu akhirnya heboh dan ada yang sampai histeris," sanggah Edi kepada wartawan yang menemuinya.
Edi mengatakan, siswa yang pingsan pertama kali juga sudah mengalami hal yang sama saat pelaksanaan SKAL berlangsung. "Jadi bukan hanya hari ini dan sebenarnya kejadian ini hanya imbasnya saja," tegasnya.
Sementara informasi lain yang berhasil dihimpun menyebutkan, saat SKAL berlangsung sebuah kesalahan sempat dilakukan sejumlah anak dengan menginjak-injak sesaji di salah satu purta di Tanah Lot. Kesalahan itulah yang akhirnya memicu salah satu peserta SKAL pingsan dan berlanjut hingga hari ini.
"Kami guru selalu mendampingi dan mengajarkan, agar anak-anak menghormati adat istiadat di sana. Tidak benar informasi itu, dan apa yang terjadi hari ini hanya sebuah imbas," pungkas Edi. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini