Sabar Rela Berjalan Puluhan Kilometer Demi Wariskan Budaya Bangsa

Sabar Rela Berjalan Puluhan Kilometer Demi Wariskan Budaya Bangsa

- detikNews
Senin, 10 Jan 2011 12:30 WIB
Malang - Meski usia sudah menginjak 61 tahun, sesuai namanya, Sabar, tetap gigih menjalani hidup untuk melestarikan warisan budaya bangsa. Setiap hari, Sabar berjalan kaki hingga puluhan kilometer untuk berjualan wayang kulit.

Dengan memikul tokoh-tokoh pewayangan hasil kreasinya, hampir seluruh wilayah Malang Raya pernah dia jajaki. "Pokoknya keliling mas, daripada diam di tempat," kata Sabar, saat berbincang dengan detiksurabaya.com di sebuah warung kopi kawasan Balai Kota Malang, Senin (10/1/2011).

Lelaki kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah ini mengaku, setiap hari dirinya bisa
meraup hasil penjualan wayang sebesar Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu.

Namun, pendapatan sebanyak itu didapatkan setelah berkeliling perkampungan. Bahkan, tak jarang dia harus mangkal depan perkantoran, hanya untuk menarik minat pembeli. Tokoh-tokoh pewayangan ciptaan Sabar ada dua jenis. Terbuat dari duplex bahan sejenis kardus dan dari bahan dasar kulit kambing.

Tokoh pewayangan terbuat dari kertas dia pasang harga sebesar Rp 15 ribu. Sedangkan dari bahan kulit kambing djual Rp 100 ribu. "Kalau kulit lebih mahal, karena bahan
bakunya juga mahal," tutur Sabar, kini tinggal di kawasan Tanjungrejo Gang III,
Kecamatan Sukun, Kota Malang, ini.

Sabar sendiri menekuni bisnis ini sejak Tahun 1964. Menurutnya, tokoh pewayangan paling digemari masyarakat adalah Pandawa lima. Banyak sekali tokoh pewayangan buatannya itu ludes terjual. Dia tak memungkiri jika bisnis yang dia geluti ini banyak mendapat kecaman dari keluarga.

Mengingat usianya cukup tua, Sabar harus rela berjalan kaki puluhan kilometer demi sesuap nasi. "Anak saya itu ada jadi tentara, dokter, dan guru. Mereka meminta saya berhenti. Tapi saya tidak mau," tegasnya.

Menjalani bisnis ini, kata Sabar, merupakan bentuk kepatuhan dirinya kepada orangtua. Dulu ketika Nardi ayah kandungnya masih hidup, berpesan agar dirinya berjualan wayang kulit untuk melestarikan budaya bangsa.

"Apabila itu saya lakukan, saya tidak akan kesusahan untuk mencari makan. Ini pesan bapak, dan selamanya akan saya laksanakan," ujar Sabar sambil menyeduh kopi.

(bdh/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.