Kepada detiksurabaya.com yang menemuinya di lokasi penyimpanan abu janazah Pohsarang, Pak Chris, demikian Christianus Hendrianto biasa disapa mengatakan, keempat mimpi bertemu dengan arwah sang istri didapatkannya saat malam hari. Dia memang mengaku kerap tidur di sekitar lokasi penyimpanan abu jenazah, sebelum dapat setahun terakhir mengontrak sebuah rumah tak jauh dari Gereja Pohsarang.
"Dia biasanya membangunkan saya dan berkata, yang sabar ya Pa," ungkap Pak Chris,
menirukan pesan dari arwah istrinya, Rabu (22/12/2010).
Dengan pesan dari arwah sang istri, meski didapatkan hanya lewat mimpi, Pak Chris
mengaku sudah sangat tenang. Dia menganggap pesan tersebut sebagai persetujuan atas keberadaannya menunggui abu jenazah.
"Dia memang meminta saya tinggal sendiri dan saya sekarang sudah sendiri. Dia juga tahu ini berat, makanya meminta saya bersabar," ujarnya yakin.
Lelaki yang memiliki hobi bersepeda tersebut juga mengatakan, keberhasilannya 'bertemu' dengan sang istri adalah buah dari kesetiaannya. Selain dari keputusannya
menunggui abu jenazah, kesetiaannya kepada sang istri ditunjuk dengan penolakan
tawaran menikah lagi sesaat setelah kematian istri tercinta. Tawaran itu sendiri
diakui datang dari seorang kenalan di Banyuwangi, dengan menikahi seorang janda kaya
raya.
"Kalau saya mau, hidup saya mungkin sudah enak. Saya bisa tinggal di rumah, ada yang
menemani dan punya harta. Tapi saya ingat pesan istri saya, kalau tidak sanggup
hidup bersama anak lebih baik saya sendiri," beber Pak Chris, yang memiliki nama
China Ong Hian Liang.
Terkait ketenangan yang didapatkannya melalui aktifitas menunggui abu janazah sang
istri, Pak Chris juga menghubungkannya dengan usianya yang uzur. Dia merasa sudah sangat siap mati, menyusul sang istri yang setia ditungguinya.
"Saya banyak punya kenalan orang Islam, yang mengatakan jatah hidup manusia di dunia adalah 64 tahun. Usia saya sudah 70 dan tidak ada yang saya cari lagi. Ini sudah bonus bagi saya," pungkas Pak Chris.
Cristianus Hendriato, pria asal Kabupaten Tangerang, dalam 3 tahun terakhir memutuskan menunggui abu jenazah istrinya di lokasi penyimpanan abu jenazah Pohsarang, Desa Pohsarang, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Pilihan itu dijalani sebagai wujud kesetiaan kepada sang istri, yang meninggal pada 17 Oktober 2007 silam.
(bdh/bdh)