Polisi yang melakukan olah TKP toko yang bersebelahan dengan tembok Hotel Trunojoyo dan bekas gedung Bioskop Jaya ini, menemukan gerak-gerik pelaku yang terekam CCTV. Mereka berpostur gempal dan kurus, dengan tinggi badan sekitar 167 cm.
"Sepertinya saya mengenali wajah pelaku yang berbadan gempal. Tapi saya lupa bertemu dimana dan kapan," kata pemilik Toko Cat Wijaya, Sujono Wijaya saat ditemui di TKP, Senin (20/12/2010).
Sujono mengaku uang Rp 40 juta itu sedianya akan disetorkan ke bank oleh istrinya, Melia (39). Uang itu disimpan di laci meja kasir.
"Istri saya merupakan orang pertama yang sadar jika toko dirampok orang. Saat itu istri saya hendak mengambil uang di laci dan hendak ke bank jam 09.00 pagi tadi," kata Sujuno, Senin (20/12/2010).
Olah TKP yang dipimpin Kanit 1 Pidum Satreskrim Polres Pamekasan, Iptu Syaiful, langsung mencari 4 lokasi pembobolan tembok. Tembok pertama berlokasi di bekas kamar mandi Bioskop
Karena temboknya sangat tebal, maling itu mengurungkan niatnya dan pindah ke tembok pembatas lahan parkir bekas Bioskop Jaya. Setelah membobol tembok itu, kedua maling itu menggangsir tembok utara Toko Cat Wijaya.
Awalnya, maling itu berusaha menjebol tembok belakang. Tapi tidak diteruskan dan berlanjut ke tembok sisi depan toko. Kedua maling itu berhasil membobol tembok setebal 25 cm berdiameter 40 cm.
Dari lubang itu, kedua maling menerobos ke dalam toko dengan memindahkan tumpukan kaleng cat. Kedua maling tak sadar jika di dalam toko ada 4 kamera CCTV yang merekam wajahnya.
Setelah mengembat uang Rp 40 juta, tersangka kembali keluar lewat lubang yang digangsir dan diduga kabur lewat pintu bekas bioskop Jaya. Dari pintu bekas bioskop yang tak berdaun pintu itu, tersangka kabur ke arah belakang Hotel Trunojoyo dan menghilang di kegelapan malam.
"Kami sudah mengantongi ciri-ciri wajah pelaku. Berikan waktu agar kami bisa menangkapnya," pungkas Iptu Syaiful.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini