Warga Jarak Ijo Malang Rasakan Debu Vulkanik Bromo

Warga Jarak Ijo Malang Rasakan Debu Vulkanik Bromo

- detikNews
Sabtu, 27 Nov 2010 17:31 WIB
Malang - Muntahan abu vulkanik dari kawah Gunung Bromo yang mengarah ke barat daya terus terjadi. Akibatnya warga di Dusun Jarak Ijo Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, mencium bau menyengat selama 15 menit.

"Baunya memang beda dengan bau belerang yang biasa keluar. Dan bau itu kami rasakan di pagi hari," kata seorang warga, Wajiah (37) warga Dusun Jarak Ijo RT4/RW1 ditemui detiksurabaya.com di depan rumahnya, Sabtu (27/11/2010) siang.

Wajiah mengaku, bau menyengat itu terasa hingga 15 menit. Setelah itu hilang kembali. Meski begitu, Wajiah tetap menganggap itu hal biasa. Apalagi sebagai orang gunung dirinya telah 'kebal' dengan bau tersebut. "Kita tinggal sudah lama, dan biasa dengan bau tersebut. Karena itu kami tetap melakukan aktifitas tanpa mengenakan masker," jelasnya.

Secara terpisah Kepala Dusun Jarak Ijo Joko Utomo saat ditemui di rumahnya menuturkan, dirinya memang belum membagikan masker dari kecamatan. Karena masker itu baru dibagikan Sabtu pagi tadi. "Kami dapat 600 masker, untuk disebar gratis kepada masyarakat. Saya belum membagikannya, rencana nanti malam," tegasnya.

Dia beralasan memberikan masker di malam hari karena mayoritas warganya adalah petani, yang melakukan aktivitas sejak pagi hingga sore. Baru malam hari seluruh warga berkumpul di rumah masing-masing. "Makanya di sini kalau mau ada rapat atau musyawarah malam hari," bebernya.

Dari pantauan detiksurabaya.com Sabtu siang, Dusun Jarak Ijo berpenduduk sebanyak 469 jiwa diselimuti kabut tebal berwarna putih kecoklatan, tak tampak lalu lalang penduduk. Pemukiman itu layaknya kampung mati, tidak ada aktivitas warga di sekitar rumah. Kebanyakan pintu rumah tertutup rapat.

Pemandangan ini berbeda jika melihat di areal ladang tak jauh dari pemukiman berada 1.800 meter dari permukaan laut ini. Masyarakat terlihat antusias mengerjakan ladang mereka tanpa penutup mulut atau masker. "Di sini sudah biasa mas soal bau belerang, karena dusun berada di sebelah barat Gunung Bromo," tutur Joko.

Hal sama juga terjadi di pemukiman penduduk Desa Ngadas berjarak sekitar 12 kilometer. Warga belum mengenakan masker, meskipun bau belerang terasa menyengat.

Petugas PMI Kabupaten Malang bersama jajaran Muspika Poncokusumo telah
menyebarkan 2.200 masker untuk dua warga di Dusun Ngadas dan Dusun Jarak Ijo berpenduduk total sebanyak 1.800 jiwa. Baru Sabtu siang petugas membagikan dengan mendatangkan perangkat desa, yang diharapkan nanti malam telah terdistribusi ke masyarakat.

Camat Poncokusomo Dwi Ilham mengaku pihaknya baru menyebarkan masker hari ini. Karena stok terbatas, diharapkan masyarakat mengenakan masker saat diperlukan.

"Masyarakat di sini tidak mau pakai masker, jalan lain kita imbau, ketika datang hembusan abu vulkanik Gunung Bromo segera memakainya, ketika berada di luar rumah. Selain itu juga karena stok masker terbatas," paparnya.

Saat sebagian besar orang dewasa 'menolak' mengenakan masker. Para pelajar sekolah dasar Ngadas lebih mengenakannya. Setelah mereka jatah masker melalui sekolah. Terlihat saat pulang sekolah murid-murid ini mengenakan masker.

(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.