Ketua Pemantau Gunung Bromo di Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo, M. Syafii mengatakan, adanya hujan tidak mempengaruhi kondisi Bromo. Peningkatan asap putih pekat itu kata Syafii merupakan uap air yang tidak membahayakan.
"Hujan yang baru terjadi sama sekali tidak menganggu aktivitas atau merubah status Bromo. Sedangkan pekatnya dan banyaknya asap putih yang keluar itu merupakan uap air yang sama sekali tidak berbahaya," ungkapnya kepada detiksurabaya.com, Rabu (24/11/2010).
Pantauan di lapangan, kabut yang sempat menyelimuti Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mulai menghilang. Meski begitu cuaca mendung terlihat di kawasan itu. Status Bromo naik jadi awas, TNBTS untuk sementara ditutup untuk umum. Radius 3 kilometer dari kawah Bromo harus steril dari wisatawan dan warga.
(wln/wln)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini