Saat itu pengerjaan proyek yang dilakukan sejak Senin (1/11/2010), 6 pekerja yang saat itu melakukan penggalian di kedalaman 6 meter dengan lebar 12 meter, para pekerja tiba-tiba dikejutkan suara gemuruh.
Dari 6 pekerja proyek yang bekerja, 2 orang tewas tertimbun saat bekerja di dasar jurang. Dua korban tewas yakni Ali (45) warga Dusun Talang Desa Denok dan Sumardi (16) warga Dusun Gadang Desa Burno Kecamatan Senduro.
Sedangkan pekerja yang selamat diantaranya Dedi (19) dan Candra (35) warga Desa Purwosono Kecamatan Sumbersuko. Meski selamat, mereka dibawa ke Puskesmas Senduro.
Salah satu saksi selamat, Candra mengaku sebelum longsor dirinya mengambil air minum karena haus. "Saat tiba di atas tebing, tiba-tiba tanah yang digali ambrol. Longsoran tanah tebong itu menimbun tiga pekerja lain yang sedang bekerja di bawah hingga terkubur. Sedangkan, dua pekerja lain tidak sampai tertimbun longsoran tanah dan bisa menghindar dari lokasi," kata Candra saat ditemui detiksurabaya.com di lokasi kejadian.
Peristiwa itu tentu saja mengejutkan pekerja lain yang sedang istirahat dan berusaha menolong teman-temannya, dengan jalan menarik lengan yang masih terlihat dari atas timbunan longsor.
"Namun, tebing ambrol lagi. Hingga, dua pekerja bernama Ali dan Sumardi yang belum sempat tertolong, akhirnya benar-benar terkubur dan tewas di lokasi kejadian. Sedangkan Dedi, seorang pekerja lainnya masih sempat tertolong," tambahnya.
Para pekerja pun melapor ke polsek dan koramil setempat agar mendapat bantuan evakuasi. Beberapa jam kemudian korban tewas berhasil dievakuasi dan dibawa ke rumahnya masing-masing untuk dimakamkan.
Kapolsek Senduro AKP Edi Santoso saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu. "Kedua korban yang tewas tidak berhasil tertolong oleh pekerja lainnya. Sedangkan satu pekerja, berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Kedua korban tewas tertimbun di kedalaman 4 meter dari ketinggian tebing jalan 6 meter," jelas Edi Santoso.
Dia menduga peristiwa ini disebabkan tanah tebing labil karena hujan. Kondisi ini diperparah dengan adanya penggalian pembangunan pelengsengan.
"Namun untuk memastikannya kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi untuk
penyebab kejadiannya. Meski demikian, kami mengindikasikan peristiwa ini karena disebabkan faktor alam," tambahnya.
(fat/fat)











































