Cinta Terlarang Berawal Dari Apel Manalagi

Kasus Poliandri di Pamekasan

Cinta Terlarang Berawal Dari Apel Manalagi

- detikNews
Selasa, 26 Okt 2010 09:35 WIB
Pamekasan - Siapa sangka buah apel manalagi pemicu cinta terlarang antara Kamariyah (38) dan Sugianto (40). Kasus perselingkuhan Kamariyah dan Sugianto warga Pamekasan, Madura pun berujung praktek poliandri membuahkan bayi laki-laki. Padahal, gugatan cerai kepada Ustadz Hairul Anwar (40) masih proses kasasi.

Buah apel bercita rasa asam manis itu disodorkan Sugianto ke tangan Kamariyah. Keduanya bertemu di Pendopo Ronggosukowati Pamekasan saat acara jalan sehat yang dibuka Puan Maharani, putri Megawati Soekarnoputri.

Jalan sehat keliling Kota Pamekasan itu digelar akhir tahun 2008 atau di penghujung masa jabatan Ahmad Syafi'i sebagai Bupati Pamekasan.

"Acara jalan sehat itu sebenarnya acara massal untuk mendukung Pak Syafi'i terpilih kembali jadi bupati," kata Ustadz Hairul Anwar kepada detiksurabaya.com, Selasa (26/10/2010).

Sugianto yang menjadi pengurus anak ranting PDI Perjuangan Desa Waru Barat Kecamatan Waru memang diundang dalam acara jalan santai itu. Sedangkan Ustadz Hairul Anwar diminta hadir untuk memimpin doa sebelum peserta jalan sehat dibuka Puan Maharani.

"Sebenarnya, saya dan Sugianto itu boleh dikatakan berteman. Pertemanan itu terjalin karena kami sering bertemu di acara-acara partai," jelasnya.

Namun pertemanan mereka hancur berantakan lantaran buah apel manalagi sekaligus ajang perkenalan istri dan Sugianto. Setelah upacara pemberangkatan peserta jalan sehat, Ustadz Hairul lalu mencari istrinya yang duduk di bangku di sayap timur pendopo. Ustadz Hairul lalu mendengar perkatan Kamariyah.

"Mas, saya diberi apel oleh Sugianto. Nih cicipi. Manis koq mas," kenangnya.

Untuk menghargai istrinya, Ustadz Hairul mencicipi buah apel manalagi itu tanpa curiga. Belakangan, setelah acara jalan sehat usai, ternyata buah apel manalagi itu berdampak hebat bagi keluarga Ustadz Hairul.

"Kamariyah sering menerima telepon. Saat saya tanya dijawabnya telepon dari teman," tambahnya.

Hari-hari belakangan, Kamariyah tak hanya sering menerima telepon. Kamariyah  ering keluar dengan alasan membantu kakak-kakaknya berjualan daging sapi di Pasar Induk Kolpajung Pamekasan. Bahkan Kamariyah nekat meninggalkan rumah tanpa pamit sekitar Maret 2009 dan membiarkan anak-anaknya.

Ustadz Hairul sempat melaporkan kehilangan istrinya ke polisi setempat. Namun tidak membuahkan hasil. Namun Ustadz Hairul dikejutkan dan baru tersadar jika istrinya benar-benar selingkuh setelah terlihat hamil besar.

Saat itu Kamariyah diketahui pulang ke rumah orangtuanya yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari rumah Ustadz Hairul. Batinnya pun makin teriris saat  endengar Kamariyah menggugat cerai di Pengadilan Agama Pamekasan, hanya untuk melaksanakan nikah siri dengan Sugianto.

Sementara hingga kini, gugatan cerai Kamariyah kepada Ustadz Hairul belum inkracht atau berketetapan hukum tetap. Sebab, Ustadz Hairul mengajukan banding dan dilanjutkan kasasi.

Sebelumnya Ustadz Hairul menikahi Kamariyah tahun 1990 dan telah dikarunia 4
anak. Yakni Yakni MS (18), MF (15), MD (10) dan AW (5). Kamariyah menggugat cerai Ustadz Hairul, setelah diketahui berselingkuh dan meninggalkan ke-4 anaknya 2 tahun lalu, dengan teman separtainya.

(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.