Menelusuri Jejak Bangunan Tua di Ujung Timur Madura

Sumenep - Banyak yang keindahan yang tersembunyi di ujung timur Pulau Madura tepatnya di Sumenep. Selama ini orang hanya tahu Sumenep dengan kompleks pemakaman raja-raja yang dikenal dengan Asta Tinggi dan bangunan keraton.

Ternyata banyak 'mutiara' yang tersimpan, salah satunya adalah pabrik pembuatan garam yang berada di Kalianget dan tersohor seantero nusantara.

Sisa-sisa kejayaan masa lampau produksi garamnya masih terlihat. Bukti sejarah itu masih ada yakni dengan bangunan tua yang dibangun tahun 1914 itu dan masih tegak berdiri. Meski sebagian diantaranya dibiarkan tidak terawat dan tidak difungsikan.

Bangunan yang berarsitektur Belanda itu antara lain gedung pembangkit tenaga listrik atau sentral, gedung pendingin, gedung produksi garam, cerobong asap, dan perumahan bagi karyawan PT Garam Kalianget. Bahkan, fasilitas lain semisal lapangan basket, lapangan sepak bola, lapangan tenis lapangan, serta bulu tangkis juga ada.

Tempat hiburan berupa gedung bioskop berukuran cukup besar dan kolam renang di belaknganya masih mentereng. Namun kurang terawat dan tidak dimanfaatkan lagi.

Salah seorang karyawan PT Garam (Persero) Kalianget, Sumenep, M Rasyid mengatakan, semua bangunan tergolong tua, sebab peninggalan Belanda dan belum ada yang dirubah.

"Arsitekturnya masih asli Belanda. Hanya cat tembok yang diperbaharui," kata Rasyid saat berbincang dengan detiksurabaya.com di kantor Pegaraman Pusat Kalianget, Jalan Pelabuhan, Sumenep, Jumat (22/10/2010).

Bangunan yang tergolong tua, kata dia, tentunya selalu identik dengan istilah 'angker' atau selalu ada penampakan. Namun, semua itu layak untuk dijadikan lokasi wisata bangunan tua.

(wln/wln)