Peristiwa itu membuat Darjo (56), sang pemilik mengalami kerugian Rp 200 juta. Pasalnya, selain barang di toko, uang tunai sebesar Rp 150 juta yang baru diambil dari bank untuk biayai naik haji ikut hangus dilalap si jago merah.
Api juga merembet dua rumah milik tetangga. Melihat itu warga beramai-ramai menyirami rumah tetangga itu dan melokalisir kobaran agar tak merembet kemana-mana.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, terbakarnya ruko tak pernah diduga warga setempat. Apalagi Darjo, kala itu sedang kulakan dagangan di pasar Tuban. Sementara istrinya, Somi (42) sedang mengirim orang kerja di sawah.
Api mulai diketahui warga bermula dari asap yang ke luar dari atap rumah yang bagian depannya dipakai toko itu. Warga yang curiga mulai berdatangan, namun upaya memanggil-manggil pemilik ruko tak ada tanggapan.
Melihat asap makin menghitam muncul, warga berinisiatif menjebol pintu. Berhasil menjebol pintu, api sudah membara. Warga pun akhirnya semburat menyelamatkan diri, apalagi muncul ledakan dari dalam rumah.
Warga pun akhirnya melaporkan kejadian itu ke Polsek Semanding. Sesaat kemudian 2 unit mobil PMK Pemkab Tuban datang. Mereka langsung melakukan penyelamatan, namun keterlambatan hadirnya kendaraan ini tak banyak membantu.
Ny Somi, yang datang terlihat syok. Ia hanya memandangi kobaran api yang meluluhlantakkan rumahnya. Demikian pula dengan Darjo, begitu mendapat telepon dari tetangganya langsung pulang.
Kapolsek Semanding, AKP Mardiyah, saat ditemui wartawan menyatakan, saat ini jajarannya masih melakukan penyelidikan dari kejadian terbakarnya rumah Darjo. Dugaan awal bermula dari konsleting arus pendek aliran listrik.
"Saat ini kami masih melakukan olah TKP," kata AKP mardiyah kepada wartawan di lokasi kejadian di Desa Genaharjo, Kecamatan Semanding-Tuban.
(fat/fat)