"Mayoritas, mereka itu kehabisan beras dan hanya makan gaplek," kata Dulsiam, seorang anggota DPRD Labupaten Sumenep, pada wartawan di ruang kerjanya, jalan Trunojoyo, Sumenep, Senin (4/10/2010).
Paceklik yang dihadapi para nelayan ini setelah cuaca laut tidak bersahabat sejak 2 pekan terakhir, akibat ketinggian ombak yang mencapai 4 meter.
Dengan kondisi ombak yang tinggi itu, warga kesulitan untuk membeli kebutuhan pokok. Pasalnya, sembako untuk kebutuhan warga di 27 pulau yang ada di wulayah Sapeken harus dibeli ke Banyuwangi atau ke daratan Sumenep.
Kondisi masyarakat Sapeken, ujar Dulsiam, diperkirakan akan berlangsung hingga 2 sampai 3 pekan kedepan. Bahkan, bisa mencapai 1 bulan.
"Bila selama 1 bulan kedepan tidak ada suplai makanan, maka sudah pada titik nadhir (membahayakan, red)," ujarnya.
Politisi asal Desa Sabuntan, Kecamatan Sapeken ini menambahkan, masyarakat yang kondisinya sangat parah berada di pulau paling timur seperti Pulau Sakala, Pagerungan Besar dan Pagerungan Kecil, Sepanjang, Sadulang Besar dan Pulau Sadulang Kecil. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini