Berharap Rezeki, Nelayan Gelar Ritual "Rokat Tasek"

Berharap Rezeki, Nelayan Gelar Ritual "Rokat Tasek"

- detikNews
Sabtu, 18 Sep 2010 17:13 WIB
Pamekasan - Kampung nelayan Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Sabtu (18/9/2010) siang, tampak meriah. Ratusan keluarga nelayan tumplek blek di pinggir pantai. Mereka berebut menaiki puluhan armada perahu menuju tengah laut, untuk menggelar pesta Petik Laut.

Tetabuhan musik Ul Daul dan Saronen ikut memeriahkan pesta laut itu. Begitupula seluruh perahu yang ikut petik laut dihias aneka rupa. Bahkan, sebuah replika ikan raksasa berisi aneka buah-buahan, jajanan pasar dan sebuah kepala sapi ikut dikirab menuju pantai.

Warga menyebut petik laut ini dengan sebutan "Rokat Tasek" atau selamatan laut. "Rokat tasek saban tahun pasti kami gelar. Selamatan laut sengaja kami gelar dengan harapan penghasilan tangkapan ikan yang besar dan menguntungkan keluarga kami," jelas Muhamad Bahri, salah seorang nelayan yang juga tokoh masyarakat desa setempat.

Prosesi rokat tasek ini diawali dengan mengarak replika ikan Tuna raksasa ke tepian pantai. Sesampainya di pantai, warga nelayan mengusungnya ke sebuah perahu yang cukup besar. Sejurus kemudian, perahu pengangkut replika ikan Tuna raksasa itupun buang sauh dan berangkat menuju tengah laut.

Di belakangnya, armada puluhan perahu berpenumpang ribuan anggota keluarga nelayan, tampak mengikuti laju replika ikan Tuna. Sebuah pemandangan indah berpanorama konvoi puluhan perahu ikan berhias.

Setelah menempuh jarak 3 Mil laut, nahkoda perahu pengangkut replika ikan Tuna membuang jangkar. Saat itulah, puluhan armada perahu ikan ikutan berhenti dan mengelilingi replika ikan Tuna. Sejurus kemudian, replikan ikan raksasa itupun diusung dan dikambangkan diatas air laut.

Begitu melihat replika ikan raksasa berisi aneka sesaji, ratusan orang nelayan langsung terjun ke laut dan berebut isi sesaji. Konon, sesaji itu akan membantu nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan. Sesaji itu, diletakkan di tiang layar perahu.

Pada waktu bersamaan, seluruh penumpang perahu mengambil air laut dan mengelap wajahnya. Begitupula nelayan lainya, sama-sama menyiram air laut di dekat sesaji ke dinding perahu. Ritual ini dipercaya akan melahirkan keselamatan bagi seluruh keluarga nelayan dan perahu penangkan ikan.

Setelah ritual larung sesaji usai, puluhan armada perahu itupun pulang dan bersandar kembali di pantai Desa Branta Pesisir. "Semoga hasil tangkapan pada musim ikan akhir tahun ini akan memberikan kesejahteraan bagi keluarga kami," harap Muhamad Bahri diamini puluhan nelayan lainnya.

(bdh/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.