Warga Desa Wadang Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro itu pun melaporkan kejadian itu ke perangkat desa dan Polsek Ngasem. Hingga kini, puluhan warga masih berkumpul di lokasi untuk kondisi pria yang diduga mengalami stres.
"Belum ada yang tahu ini mayat siapa. Soalnya tubuhnya sudah rusak semua," kata Budi, salah satu warga dengan menunjukkan mayat pria di dalam gubuk, Jumat (17/9/2010).
Selain kepalanya tinggal tengkorak, jari-jari tangan dan kakinya mrotol, kelopak mata lepas dan kulitnya bercampur celana serta kaos lengan panjang yang dikenakan.
Diceritakan, orang pertama yang mengetahui peristiwa ini adalah Nyamat (45) petani desa setempat. Saat berjalan kaki melalui jalan setapak menuju persil pertanianya di tengah hutan, dia mencium bau busuk.
Setelah dicari, ternyata bau tersebut berasal dari dalam gubuk miliknya. Saat dicek ke dalam, ternyata ada sesosok mayat pria dalam keadaan menggantung dan tubuhnya sudah rusak. "Melihat kondisinya, korban sudah mati lama. Sampai dagang dan kulit tubuhnya saja sudah bercampur dengan pakaian yang dikenakan," sambung Budi.
Nyamat pun memberitahukan sejumlah warga lain dan melaporkan kejadian ke pihak perangkat desa dan Polsek Ngasem. Namun polisi yang tiba di lokasi sulit mengevakuasi lantaran lokasi berada di tengah hutan dan hanya bisa dilalui lewat jalan setapak. "Kemungkinan, mayat sudah lebih dari dua hari," kata Kapolsek Ngasem AKP Aruman. (fat/fat)